Cisarua, PenaPublik.com – Camat Cisarua, H. Deni Humaedi M.M, Mengatakan hal tersebut seusai kegiatan sosialisasi masker bersama Forum UMKM beberapa waktu lalu didepan Kantor Kecamatan. Pihaknya menghimbau kepada 9 Desa 1 Kelurahan beserta turunannya yakni Satgas Covid-19 di Desa hingga ketingkat bawah yang ada diwilayahnya agar senantiasa mampu membentuk Kampung Siaga atau RW Siaga Covid.
Lebih lanjut Ia mengaku akan melakukan pengecekan dan penyisiran tidak hanya ketiap Satgas di Desa namun demikian juga kesetiap RW Siaga Covid yang mulai dilakukan pada Hari Senin (13 April 2020).
“Iya saya akan melakukan sidak atau pengecekan dan menyisir kepada 72 RW yang ada di Kecamatan Cisarua bahkan nanti yang saya kejar sistem administrasi-nya seperti apa sarana penunjang serta pengingatnya seperti apa,” ungkapnya.
Karena menurutnya, Dalam upaya mendukung program Pemerintah terkait penanggulangan wabah pandemi Covid-19, Dirinya dengan tegas menghimbau juga bahwa peran serta fungsi Satgas Desa hingga tingkat RW dan RT itu jangan hanya ramai diudara namun sepi didarat-nya dalam artian tidak ada gerakan.
“Dari situ kita ya meskipun lambat, pertama yang kita minta SK dulu dari Kepala Desa akan saya tanya udah dibentuk apa belum? nanti saya akan check kelokasi, jadi jangan sampai pembentukannya pun hanya sebatas perintah Kepala Desa saja akan tetapi mana Posko-nya,” tegas Deni sambil bertanya.
Saat disinggung soal anggaran penanggulangan Covid-19 bisa melalui anggaran Dana Desa? Ia mengaku hal tersebut sesuai anjuran Pemerintah itu diperbolehkan dari DD tahap pertama tahun 2020. Seperti dibeberapa Desa sudah mulai memakai Thermo Gun atau alat pengukur suhu tubuh diantara-nya Desa Kopo, Cilember, Jogjogan, Cibeureum, Tugu Selatan sementara Desa lainnya belum karena masih menunggu Dana Desa.
“Jadi turunannya anggap saja mulai dari Covid Nasional, Covid Provinsi, Gugus Tugas hingga tingkat Kecamatan kemudian di Desa itu Satgas lalu dibawah Satgas itu ketingkat RW itu bisa Kampung Siaga Covid atau RW Siaga Corona, Nah ini yang saya bilang kemarin kepada para Kepala Desa tolong fasilitasi walaupun bukan dijamin seluruhnya. Kan dia itu ada jadwal jaga ya minimal kalo gak ngasih makan ada perhitungan uang kopinya tiap jaga malam,” paparnya.
Masih kata Deni, Pihaknya juga akan mencoba pengecekan ke tempat-tempat atau kontrakan para warga Timur Tengah bahkan imigran.
“Kalo emang ada akses itu tolong kasih portal misalnya ada imigran dari Afganistan kemudian tanya mana nomor UNHCR-mu terus catet dan mau kemana, sampai jam berapa? ketika dia menyalahi itu jangan dikasih lagi dan mereka gak boleh bergerombol.” pungkasnya menutup pembicaraan.
Reporter : Taufik Hidayat