Refleksi 114 Th Kebangkitan Nasional Pemuda Demokrat Indonesia Gelar Simposium Kebangsaan 1.jpg
Read Time:1 Minute, 24 Second

CIBINONG, PENAPUBLIK.COM – Dengan tema Bangkitlah jiwanya, Bangkitlah badannya, DPC Pemuda Demokrat Indonesia (PDI) Kabupaten Bogor menggelar refleksi 114 tahun Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei. Dalam rangka memperingati hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal, 20 Mei 2022.

Kegiatan digelar di Jalan Protokol komplek Pemda atau depan Kantor Bupati Bogor dihadiri Wahyudi Chaniago S.H, Bendahara Umum KNPI Kabupaten Bogor, Perwakilan dari Karang Taruna dan beberapa perwakilan Organisasi Kepemudaan, berlangsung lancar dan hikmat meski dibawah guyuran hujan pada Jum’at (20/05/2022).

Menurut Juhdi Buldani, S.E, Ketua pelaksana kegiatan mengatakan bahwa api semangat perjuangan pahlawan Nasional Budi Utomo yang berperan penting dalam menyatukan semangat kebersamaan dan perjuangan rakyat harus tetap menyala.

“Sejatinya semangat Hari Kebangkitan Nasional harus tetap terpatri kuat dalam sanubari rakyat Indonesia terutama kaum muda-mudi sebagai generasi penerus cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945,” tuturnya.

Karena itu masih kata Juhdi, Peringatan Hari Kebangkitan Nasional berharap jangan hanya dijadikan ajang yang bersifat ceremonial dan jargon saja.

“Bangkit itu dengan sebuah Implementasi nyata,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Bambang Soemantri, S.Sos, Ketua DPC Pemuda Demokrat Indonesia Kabupaten Bogor menghimbau sekaligus menegaskan kepada seluruh anggotanya agar tetap semangat dalam kondisi paska pandemi yang melanda 2 tahun belakang ini.

“Kebangkitan hari ini bukan hanya kebangkitan perorangan atau hanya segelintir kelompok, tapi harus berjabat tangan bahu membahu bersama-sama mengisi kemerdekaan dengan bukti nyata dan konkrit, apalagi setelah di terjang musibah pandemi di Negeri ini,” terang Ki Sumantri sapaan akrabnya yang juga menjabat sebagai Ketua Pamong Budaya Bogor.

Tema tersebut kata Ki Sumantri sebagai simbol sebuah kebangkitan yang utuh.

“Ya, Kesadaran bersama bukan atas sebuah kepentingan pribadi.” pungkasnya.

Acara ditutup dengan orasi kebangsaan dan do’a bersama. (J1/FIK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twelve − 10 =