Terpleset Disungai Ciesek Pasutri Warga Cipayung Girang Ditemukan Tewas.jpg
Read Time:1 Minute, 46 Second

MEGAMENDUNG,PENAPUBLIK.COM – Sepasang suami isteri mengalami nasib nahas dan keduanya diketemukan dalam keadaan meninggal dunia usai hanyut di Sungai Ciesek, Kampung Cinangka, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung pada Senin pagi (27/2/2023).

Kedua korban hanyut tersebut diketahui atas nama Dedi Sumardi (68) dan istrinya Aisyah Astuti (53) warga Kampung Cinangka RT 2 RW 02, Desa Cipayung Girang,Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Menurut AKP Eddy Santosa, Kapolsek Megamendung menerangkan bahwa peristiwa yang menimpa warga Cipayung Girang tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

Dari keterangan yang didapat saat itu, Aisyah sedang beraktivitas di belakang rumahnya yang berada di pinggir Sungai Ciesek.

“Iya saat itu arus Sungai sedang deras karena sejak semalaman diguyur hujan lebat,” terang Eddy.

Masih kata Eddy, Korban kemudian terpeleset lalu jatuh ke Sungai. Mengetahui hal tersebut sang suami berinisiatif menolong istrinya.

Namun nahas, keduanya justru malah terbawa arus Sungai.

“Keduanya langsung terbawa arus dan tenggelam,” ujarnya.

Seketika itu, Warga yang mengetahui kejadian tersebut lalu menghubungi petugas Polsek Megamendung dan tim relawan serta Tim gabungan yang langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian.

Aisyah ditemukan terlebih dahulu sekitar 500 meter dari lokasi kejadian dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Disusul 30 menit kemudian jasad suaminya (Dedi) ditemukan kurang lebih 300 meter dari lokasi kejadian.

“Suaminya ditemukan tersangkut batu di pinggir Sungai sedangkan istrinya ditemukan di bawah jembatan Brasco,” papar Eddy.

Saat itu juga kedua jasad pasutri kemudian dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Ciawi untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

Ditempat berbeda, Hj. Srie Budi Sayekti, Kepala Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung mengatakan bahwa korban Aisyah memang sudah biasa beraktivitas di Sungai tersebut seperti warga lainnya yang berada di pinggiran anak Sungai Ciliwung.

“Iya, Korban lagi bersih-bersih di belakang rumahnya, lalu kepeleset dan terbawa arus. Akhir-akhir ini memang sedang cuaca buruk,” paparnya.

Srie Budi mengaku terlebih dahulu sudah menghimbau kepada warganya terutama yang tinggal di bantaran Sungai agar selalu waspada dan sementara waktu tidak beraktivitas di Sungai, mengingat curah hujan sedang tinggi.

“Kami sudah melakukan imbauan ya untuk lebih waspada terutama kalau hujan deras untuk tidak mendekati Sungai. Begitu juga yang rumahnya di tebing, diminta siap siaga kalau hujan deras.” tandasnya. (J1/Fik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13 + 8 =