20230816112611.jpg
Read Time:2 Minute, 13 Second

CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Beberapa orang perwakilan Pemerintah Kecamatan melakukan pertemuan dalam rangka koordinasi dan sosialisasi untuk mendorong pembentukan Warga Peduli Aids (WPA) tingkat Kecamatan di Kabupaten Bogor bertempat diruang aula Hotel Pesona Anggraeni, Jalan Raya Puncak, RT 1 RW 01 Desa Citeko, Kecamatan Cisarua pada Selasa (15/8/2023).

“Ya, Sosialisasi pembentukan Warga Peduli Aids (WPA) ini direncanakan akan di follow up mulai dari tingkat Kecamatan kemudian turunannya hingga ke Desa bahkan tingkat RW maupun RT. Seperti kepengurusan terstrukturlah. Intinya penanggulangan dan penanganan bisa diupayakan dan dilakukan hingga ke akar rumput,” terang Sugara, Kepala Sekretariat KPA Kabupaten Bogor saat ditemui wartawan.

Dalam kegiatan tersebut selain perwakilan tiap Kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Bogor pihaknya mengundang perwakilan dari DPMD, Dinkes dan instansi terkait.

“Sebenarnya di tiap Desa juga kan ada ya anggaran untuk penanggulangan Aids sumber dari Dana Desa meskipun mungkin tidak besar. Kami coba dorong ke DPMD agar bisa dikondisikan disetiap Desa,” ucapnya.

Pihaknya berharap pembentukan Warga Peduli Aids (WPA) tersebut secara terstruktur di ketuai oleh pemangku kebijakan mulai dari tingkat Kabupaten hingga Desa.

“Ya kalau tingkat Kabupaten langsung oleh Bupati kemudian di Kecamatan nanti bisa diketuai langsung oleh Camat, begitupun ditingkat Desa otomatis oleh Kades. Untuk diketahui bahwa terkait ini sudah ada Perda-nya,” kata Sugara menambahkan.

Ditempat yang sama, Mukhsin ZA, Direktur Yayasan LEKAS Bogor mengaku sudah sejak dahulu menggaungkan itu bahkan dari tahun 2012 yang lalu.

Pihaknya sangat mendukung upaya rekan-rekan dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) terkait pembentukan Warga Peduli Aids tersebut.

“Respon sih udah ada dari Pemkab Bogor namun seiring berjalan waktu kurang optimal juga ya karena ada beberapa hal, entah dari pemahaman atau pengetahuan dan kondisi lainnya,” papar Mukhsin.

Ia bersama rekan-rekan penggiat HIV dari Yayasan LEKAS Bogor selalu berupaya menggaung-gaungkan ini karena sebelum mendata atau sebelum menemukan berbagai kasus dilapangan pihaknya melakukan survey, penjangkauan dan lain sebagainya.

“Bahkan ketika ada orang yang sudah positif HIV itu kami yang berupaya mendampingi orang tersebut. Nah saat ini kan kondisi itu sudah menyebar ke populasi umum dibandingkan dulu paling yang positif yang terkena itu pekerja seks seperti LSL, Waria atau alat suntik. Tapi sekarang ini kita lihat bisa menyerang anak balita, anak muda, ibu rumah tangga maupun bapak-bapak, artinya sudah ke segala lini,” tuturnya.

Bahkan kata Mukhsin kejadian seperti itu tidak hanya masyarakat di perkotaan akan tetapi sudah menyebar ke wilayah pedesaan.

Dengan kondisi tersebut kata Mukhsin berarti harus ada peran serta keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat itu sendiri.

“Jadi saya sangat mendukunglah dibentuknya Warga Peduli Aids ini sehingga nantinya bisa bekerjasama satu sama lain dalam penanggulangan Aids. Pembentukan WPA baik dari tingkat Kecamatan hingga Desa termasuk tingkat bawah yakni RT dan RW.” tandasnya. (Fik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nineteen − twelve =