Jalan Desa.png
Read Time:1 Minute, 45 Second

CISARUA,PENAPUBLIK.COM – Program bantuan keuangan (Bankeu) infrastruktur Kabupaten Bogor yang saat ini dikucurkan ke setiap Pemerintah Desa yang mana tahun sebelumnya itu disebut Samisade (Satu Miliar Satu Desa) merupakan program dari Bupati Bogor terdahulu.

“Bankeu tahun 2024 ini merupakan hasil persetujuan antara Pj Bupati dengan anggota DPRD Kabupaten Bogor,” terang Suhendi Hovenier, Kepala Desa Cilember seusai launching pada Senin (2/9/2024).

Saat disinggung diwilayahnya terdapat banyak vila dan potensi wisata dengan program Bankeu infrastruktur tersebut sehingga mempermudah aksesibilitas jalan Desa untuk kepentingan warga masyarakat dan para pengguna jalan termasuk pengunjung vila.

Namun kata Suhendi hal tersebut tidak serta merta meminta bantuan kepada pemilik vila untuk menunjang pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang ada di wilayah RW 02.

Lokasi Pengaspalan Jalan di Desa Cilember, Kecamatan Cisarua.

“Karena disini banyak pengunjung ke vila atau penginapan, agar mereka merasa nyaman dengan akses dan fasilitas jalan yang memadai, Selain kepentingannya untuk warga masyarakat. Kemudian soal minta sumbangan ke vila itu bukan ranahnya kami di Pemdes ya tetapi itu ranahnya Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan tentunya sudah kami sosialisasikan kepada RT dan RW untuk disampaikan kepada masyarakat maupun kepada pemilik vila yang ada disekitar lokasi pengaspalan atau betonisasi,” paparnya.

Diketahui, Tak hanya pengaspalan, Peningkatan dan pengerasan jalan atau betonisasi juga dilakukan Pemdes Cilember yakni di wilayah RW 03.

Ditempat yang sama menurut Zainal Muttaqin, Ketua TPK Desa Cilember menuturkan bahwa dengan adanya kucuran anggaran program Bantuan Keuangan (Bankeu) infrastruktur Kabupaten Bogor tahun 2024 salah satu tujuannya adalah sebagai upaya mempercepat dan mewujudkan aksesibilitas infrastruktur Desa bagi kepentingan warga masyarakat.

Dirinya menyanggah jika pembangunan infrastruktur jalan harus meminta sumbangsih dari para pemilik vila di wilayah tersebut.

“Iya kita sesuai dengan perencanaan awal dan regulasi aja sih, Jika kita minta bantuan ke para pemilik vila dikhawatirkan nanti akan jadi polemik. Selagi masih bisa diupayakan dan dioptimalkan ya kita maksimalkan aja anggaran yang ada. Namun jika ada pemilik vila yang ingin ikut partisipasi misalkan membereskan saluran air (drainase) nanti kita beri himbauan kepada Ketua RT maupun RW setempat. Jadi intinya kita fokus pada RAB yang sudah direncanakan sebelumnya.” pungkas Zainal. (Fik/Wa/Redaksi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 + thirteen =