Kades Gadog.png
Read Time:1 Minute, 36 Second

MEGAMENDUNG, PENAPUBLIK.COM – “Alhamdulillah hari ini Pemerintah desa Gadog beserta BPD dan Unsur masyarakat, stakeholder semua telah melaksanakan Musrenbang Desa atau RKPDES tahun 2024 dan daftar usulan RKPDes untuk tahun 2026 mendatang,” tutur Dedi Djunaedi, Kepala Desa Gadog, Kecamatan Megamendung kepada wartawan usai kegiatan Musrenbang RKPDes tahun anggaran 2025 yang digelar di Hotel Arimbi Jalan Raya Puncak Megamendung pada Kamis siang (26/9).

Selain itu kata Dedi, Ia menuturkan bahwa perencanaan RKPDes untuk tahun 2026 mendatang Desa Gadog mempunyai sebuah rencana kaitannya dengan potensi destinasi wisata.

“Jadi ada beberapa persiapan kita dan alhamdulillah menuju kawasan destinasi wisata di tahun 2026 mudah-mudahan dari hasil Musrenbang ini bisa terakomodir dan terwujud,” ucapnya penuh harap.

Dalam Musrenbang tersebut masih kata Dedi, Ada beberapa program yang menjadi program unggulan yang sudah di tetapkan terkait dengan beasiswa untuk yatim piatu se-Desa Gadog yang sudah di biayai pemerintah pusat melalui Dana Desa Tahun 2024 (APBN).

“Mudah-mudahan di tahun 2025 nanti kita bisa terus meningkatkan untuk memotivasi anak anak belajar baik itu formal maupun non formal,” ungkapnya.

Disamping itu untuk tahun 2025 mendatang, Pihaknya berupaya sekaligus berharap bahwa pembangunan infrastruktur Desa, baik sumber anggarannya dari Dana Desa (APBN) maupun bantuan keuangan (bankeu) infrastruktur dari APBD bisa terealisasi dan selesai 100 persen.

“Maka dari itu kita persiapkan di 2026 mendatang Desa Gadog menuju destinasi desa wisata dengan segala fasilitasnya,” papar Dedi Djunaedi.

Kemudian terkait usulan irigasi yang berada diwilayah RW 01 dan masuk dalam jalur Puncak agar segera direvitalisasi atau dilakukan perbaikan. Menurutnya itu merupakan kewenangan dari dinas pengairan wilayah Provinsi Jawa Barat.

“Memang untuk beberapa infrastruktur terkait dengan irigasi kita sudah beberapa kali mengusulkan melalui musrenbang Kecamatan dan tingkat Kabupaten, tapi tiap tahun itu terlewati begitu saja. Daripada sekarang pihak pengairan sendiri tidak bisa merealisasikan akhirnya kita mencoba inisiatif dengan membantu perbaikan untuk mengurangi kejadian-kejadian seperti banjir dan lainnya yang sifatnya urgent. Kami rasa terlalu jauh untuk di dorong ke tingkat Provinsi.” tandasnya. (Fik/Redaksi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five − 4 =