MEGAMENDUNG, PENAPUBLIK.COM – Puncak Fest 2024, yang digelar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor pada 30–31 Desember 2024 di Hotel Mars Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
Kegiatan positif tersebut mendapat dukungan penuh dari warga wilayah Selatan Bogor.
“Para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan UMKM tidak semuanya bisa berjualan di Rest Area Gunung Mas. Bagaimana dengan usaha kecil di wilayah Megamendung? Puncak Fest ini bukan bagian dari program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor,” ungkap Azet Basuni, Panitia Puncak Fest pada Kamis (19/12/2024).
Puncak Fest digagas oleh warga Selatan terutama dari tiga (3) Kecamatan, yakni Megamendung, Cisarua, dan Ciawi.
Diketahui, Pada tahun pertama, acara Puncak Fest berlangsung meriah dan lancar tanpa kritik negatif.
“Namun, tahun ini muncul komentar dari salah satu wakil rakyat. Seharusnya, anggota DPRD Kabupaten Bogor bersikap bijak dan mendukung kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Mars Megamendung,” tegas Azet.
Azet juga menekankan bahwa Puncak Fest tidak harus selalu berpusat di Rest Area. Banyak pedagang kecil, mulai dari Ciawi hingga Gadog, yang berharap adanya keramaian di akhir tahun agar dapat meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
“Wajar jika Pemkab Bogor mendukung kegiatan ini, karena ada pajak yang diambil dari pelaku usaha. Siapapun yang berkomentar sebaiknya bersikap bijak,” kata Azet.
Menurutnya, Panitia Puncak Fest merupakan bagian dari masyarakat yang juga berkontribusi dalam pemilihan legislatif maupun Kepala Daerah.
“Di rest area Gunung Mas Puncak pun sudah sering diadakan kegiatan, seperti festival musik selama dua hari di bulan Desember,” ujarnya.
Sementara itu ditempat berbeda salah seorang warga Puncak yang enggan disebutkan namanya menyoroti kegiatan Puncak Fest yang digagas PHRI. Ia mempertanyakan kenapa acara atau kegiatan besar tersebut digelar di Hotel bukannya di Rest Area Gunung Mas?, Sehingga kata dia akan berdampak peningkatan ekonomi para pedagang yang ada di Rest Area.
“Apakah acara menjelang pergantian tahun itu sudah di infokan ke pedagang di Rest Area Gunung Mas,” tanya-nya.
Lain hal menurut Dede Rahmat, Dirinya menyikapi aktivitas pedagang yang berada di Rest Area Gunung Mas Puncak dimana kebanyakan menjajakan produk pabrikasi hasil industrial besar seperti kopi sachet, mie instant, Air mineral dan lain-lain.
“Sementara muatan produk lokal dan produk UMKM Kecamatan Cisarua masih minim dijual disana.” tandas Dede salah satu aktivis KWP. (Fik/Redaksi).