2025 04 13 08 58 33.jpg
Read Time:1 Minute, 16 Second

CIAWI, PENAPUBLIK.COM – Warga Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, terpaksa menghadapi kekeringan selama dua tahun akibat aliran irigasi yang tak berfungsi. Gagalnya distribusi air dari Irigasi Cipalayangan di Desa Banjarsari mengancam lahan pertanian seluas 10 hektar dan mengganggu sanitasi warga Banjarwaru di empat RT.

Ajat Sudrajat, Ketua RT 02 RW 05 Desa Banjarwaru, mengeluhkan kelambanan penanganan selama ini, kesehatan lingkungan juga terdampak hingga membuat warga frustasi.

“Sudah dua tahun irigasi ini mati. Pertanian terganggu, bahkan limbah rumah tangga menumpuk karena saluran pembuangan ikut terganggu. Kalau dibiarkan, bukan hanya panen yang gagal, warga bisa terkena penyakit,” tegasnya, Sabtu (12/4/2025).

Ketua Forum Masyarakat Ciawi Peduli (Formacip), Ujang Kamun- Uka sapaan akrabnya menuntut tindakan konkret dari Pemerintah Kabupaten Bogor.

“Ini bukan sekadar kelalaian, tapi pembiaran Dinas PUPR harus segera turun tangan. Kalau perlu, kami akan eskalisasi ke tingkat provinsi,” tegas Uka.

Ia menegaskan, perbaikan irigasi seharusnya menjadi prioritas mengingat dampaknya yang meluas. “Masalah ini sudah terlalu lama. Warga tidak bisa terus mengandalkan swadaya,” tambahnya.

Berdasarkan pantauan lapangan, aliran Irigasi Cipalayangan terhambat sedimentasi dan kerusakan struktur, membuat air tidak sampai ke Desa Banjarwaru yang berjarak 2 kilometer dari hulu.

Meski warga pernah berinisiatif membersihkan, upaya mereka tidak maksimal karena keterbatasan sumber daya. “Ini butuh anggaran pemerintah. Kami hanya bisa kerja bakti seadanya,”ujar salah satu warga, Desa Banjarwaru, Deni.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons resmi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor terkait rencana perbaikan. Meski masalah ini sudah disampaikan kepada UPT Insfratruktur Irigasi Kelas A Wilayah Ciawi beberapa bulan lalu. (One/Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 − 2 =