CIAWI, PENAPUBLIK.COM – Puluhan hingga ratusan warga dan mahasiswa mendatangi Kantor Kecamatan Ciawi sekaligus melakukan aksi unjuk rasa terkait polemik yang terjadi beberapa hari belakangan ini di Desa Bojongmurni.
Unjuk rasa di Kantor Kecamatan Ciawi diketahui merupakan aksi lanjutan pada Jum’at lalu (3/1/2025) yang digelar di halaman Kantor Desa Bojongmurni.
Massa mahasiswa meminta pihak Pemerintah Kecamatan Ciawi menyerahkan LPJ tahun anggaran 2023 agar di kroscek kebenarannya di Desa Bojongmurni.
Aksi tersebut digelar pada Selasa siang sekitar pukul 12.30 WIB (7/1/2025).
Salah seorang peserta aksi, Ismail mewakili mahasiswa HMI MPO Cabang Bogor dalam orasinya mengatakan bahwa Ia meminta pihak Kecamatan Ciawi agar menyerahkan LPJ tahun 2023.
“Jangan disembunyikan dan harus terbuka atau transparan,” tegasnya.
Pihak Kecamatan kata Ismail memiliki kewajiban dalam mengawasi dan memeriksa hasil pembangunan maupun laporan pengelolaan keuangan Desa.
“Ada fungsi pengawasan dan pembinaan pihak Kecamatan kepada Desa, tapi apakah tupoksi itu dilakukan sehingga anggaran tahun 2023 di Desa Bojongmurni ada dugaan korupsi Kades,” ujarnya setengah bertanya.
Dihadapan peserta aksi demo, Camat Ciawi, Rosidin meminta agar semua pihak tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan menjaga kondusifitas.
Rosidin mengaku, pasca laporan warga pihaknya telah menjalankan pengawasan agar pembangunan berjalan dan masyarakat tidak dirugikan.
“Kita hormati proses hukum, saat ini Kades Bojong Murni sedang diperiksa di Kejari Cibinong,” kata Rosidin.
Sementara itu Kompol Agus Hidayat, Kapolsek Ciawi meminta para peserta aksi untuk tidak anarkis dan menghimbau agar dalam melakukan aksi tersebut sesuai ketentuan yang berlaku demi terjaganya ketertiban dan kondusifitas.
Kompol Agus juga berharap bahwa bijaknya aksi unjuk rasa berjalan dengan tertib dan penjelasan Camat Ciawi dapat dipahami.
“Tolong untuk tertib, tadi Pak Camat sudah menjelaskan bahwa proses hukum sedang berjalan jadi harus kita hormati,” kata Kompol Agus Hidayat, kepada peserta aksi.
Aksi unjuk rasa berjalan ditengah pengawalan ketat Satpol PP, TNI-Polri ditengah guyuran hujan bahkan sempat diwarnai bakar ban dan terjadi perdebatan, Kemudian sejumlah perwakilan warga dan mahasiswa diminta masuk kedalam kantor Kecamatan untuk melakukan audensi. (Redaksi).