MEGAMENDUNG, PENAPUBLIK.COM – Gerakan menanam pohon sebagai salah satu upaya melestarikan lingkungan juga memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan alam. Tujuan lain untuk pencegahan banjir, Pohon juga sebagai paru-paru dunia karena dapat menyerap berbagai macam polusi dan menjadikan udara menjadi bersih.
Gerakan menanam pohon dilahan kritis digelar Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bogor bersama relawan kebencanaan lainnya pada Minggu (20/10/2024) diwilayah Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung.
Menurut Witoro Dwi Winayana, Ketua FPRB Kabupaten Bogor mengatakan bahwa kegiatan gerakan menanam bibit pohon berbagai jenis merupakan rangkaian peringatan bulan pengurangan risiko bencana tahun 2024.
Kegiatan tersebut juga sebagai bagian dari gerakan penthahelix untuk mitigasi perubahan iklim, pemulihan dan peningkatan kualitas lingkungan dan rehabilitasi lahan termasuk menambah daya serap air.
“Iya kita menanam bibit pohon kurang lebih 2 ribu pohon berbagai jenis termasuk pohon keras dilahan kritis diwilayah Megamendung,” terangnya.
Lanjutnya, Penanaman bibit pohon tersebut juga berfungsi sebagai pengurangan risiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
“Mudahkan-mudahan gerakan menanam pohon ini bermanfaat, terutama dalam kaitannya dengan lingkungan dan kebencanaan. FPRB melibatkan berbagai unsur pemerintah, termasuk BPBD, aparat TNI-POLRI, pengusaha, komunitas penggiat bencana, serta anggota Pramuka. Sebanyak 27 organisasi dalam FPRB turut berpartisipasi. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berpartisipasi,” ucapnya.
Hal senada, Ade Hasrat, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor menuturkan bahwa kegiatan tersebut sebagai bagian dari rangkaian bulan pengurangan risiko bencana yang digagas oleh FPRB.
Ia mengatakan penanaman pohon ini berlangsung di jalan alternatif lingkar Utara, tepatnya diwilayah Kecamatan Megamendung.
Pentingnya sosialisasi mitigasi bencana selama bulan pengurangan risiko bencana kata Ade dengan tujuan memperkuat gerakan kolaborasi pentahelix dalam pengurangan risiko bencana.
“Kami bersyukur sekaligus berterima kasih kepada rekan-rekan di FPRB yang berinisiatif menanam pohon pada hari ini. Kolaborasi pentahelix melibatkan pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media dalam penanganan bencana,” tuturnya.
Pentingnya media kata Ade dalam menyebarluaskan informasi terkait ancaman Megathrust dan gempa bumi dari Sesar Baris.
“Kami dari BPBD Kabupaten Bogor ikut bergerak untuk mensosialisasikan mitigasi bencana, agar masyarakat siap menghadapi setiap bencana yang mungkin terjadi.” tandasnya. (Fik/Redaksi).