London School.png
Read Time:2 Minute, 13 Second

TAMANSARI, PENAPUBLIK.COM -“Kaulinan Pasir Eurih” permainan tradisional tematik tempo dulu yang digagas sekumpulan mahasiswa London School of Public Relations Jakarta didalamnya terdapat pesan moral dan muatan kearifan lokal berbasis masyarakat sebagai salah satu sarana edukasi di dunia pendidikan.

Beberapa permainan tradisional sebagai kearifan budaya lokal Sunda di Pasir Eurih tersebut diantaranya seperti Egrang, Sumpit, Jepret, Bebeletokan, Bakiak, Galasin dan lainnya ditampilkan dalam event Kaulinan Pasir Eurih sebagai acara pamungkas dari Community Development LSPR Jakarta pada Sabtu (15/6/2024).

“Semoga dengan kegiatan seperti ini bisa memberikan dampak positif dan adik-adik SD yang ada di Desa Pasir Eurih terlihat senang sekaligus gembira kita ajak lagi dengan beberapa permainan tradisional. Kita dari panitia totalnya ada 39 orang dan kita pertama kalinya berkunjung kesini, sangat menyenangkan ya bisa berinteraksi dengan warga sekitar,” ungkap Pelangi, Salah seorang panitia sekaligus mahasiswi London School of Public Relation (LSPR) Jakarta semester VI.

Saat Acara Kaulinan Pasir Eurih Digelar LSPR Jakarta Pada Sabtu (15/6/2024).

Diakuinya setiap tahun LSPR Jakarta memiliki project dimana dalam event tersebut diwajibkan bekerja sama dengan komunitas atau lembaga Desa untuk melaksanakan program berkelanjutan berbasis masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kebijaksanaan pihak Kampus.

“Kegiatan seperti ini biasanya dilaksanakan di pertengahan tahun atau di semester VI. Seru banget bisa berada disini,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Alycia Lavender, Mahasiswi LSPR semester VI dirinya bersama rekan-rekan mengaku senang mengikuti event seperti ini.

Tematik “Kaulinan Pasir Eurih” kata Alycia memiliki potensi dan peluang besar dalam mengembangkan wisata berbasis masyarakat dimana diantaranya terdapat suatu edukasi pendidikan.

“Have fun-lah pokoknya, ternyata Bogor itu banyak spot-spot wisata selain alamnya menjadi daya tarik. Saya baru pertama kali kesini, melihat keramahan warga jadi kepuasan tersendiri. Semoga saja permainan tradisional tempo dulu sebagai kearifan budaya lokal masih terawat dan terpelihara dengan baik dimana saat ini sudah mulai terkikis akibat kemajuan jaman. Peluang UMKM disinipun terlihat ya,” tuturnya penuh harap.

Sementara itu Deni Amar, Ketua Asosiasi Desa Wisata Kabupaten Bogor yang mendapat undangan untuk hadir dalam acara tersebut mengatakan bahkan mengapresiasi event yang diselenggarakan kampus London School of Public Relations (LSPR) Jakarta di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor ini.

“Tentu kami dari Asosiasi Desa Wisata Kabupaten Bogor mengapresiasi kolaborasi antara LSPR Jakarta dengan Desa Wisata Pasir Eurih ini dalam melestarikan kembali kaulinan warga Kampung tempo dulu yang sangat digandrungi meskipun saat ini sudah terkikis keberadaannya karena perubahan jaman,” jelasnya.

Dikecamatan Tamansari, Selain Desa Pasir Eurih kata Deni Amar ada beberapa Desa yang sudah masuk dalam asosiasi Desa Wisata antara lain seperti Desa Wisata Sukajadi dan Desa Tamansari.

“Ada juga Desa Wisata Kota Batu Ciomas bukan tidak mungkin juga suatu saat bisa mengunjungi salah satu Desa Wisata dikawasan Puncak.” tandasnya. (TAUFIK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 − one =