Cisarua, PenaPublik.com – Pasar Cisarua yang dibangun dan berdiri pada tahun 1977 kala itu masih disebut Pasar Desa sempat terjadi kebakaran lalu dipindah ketempat yang sekarang pada tahun 1988 dan banyak berdiri ruko-ruko, dijejali dan disesaki lapak-lapak yang nampak tidak tertib serta tidak indah dipandang mata.
Melihat kondisi Pasar Cisarua sekarang ini nampak sangat memprihatinkan, bukan hanya kumuh, becek diperparah lagi semrawutnya kemacetan terjadi jika berada didalam pasar ditambah pula tumpukan sampah yang menggunung terutama di Blok C, D dan E yang dibiarkan begitu saja. Tak ayal Pasar Cisarua mendapat predikat pasar terkumuh di Kabupaten Bogor.
Menurut Iman Sukarya, warga Kopo Cisarua dan aktivis Puncak mengaku pasar yang didirikan pada tahun 1977 yang pada awalnya disebut sebagai Pasar Desa di kepalai oleh Dinas Pasar yakni almarhum ayahnya yang bernama H. Sarkowi tersebut memang sekarang kondisinya kumuh, becek, semrawut dan tidak ada penataan yang baik.
“Miris dan prihatin saya melihat kondisi Pasar Cisarua yang sekarang ini PD. Tohaga dengan segala permasalahannya terlebih lagi di Blok C, D dan E belum lagi dikanan dan kiri jembatan disesaki oleh para pedagang makin menambah semrawut,” ungkapnya.
Masih kata Iman, Ia menambahkan sejak dipindah tahun 1988 hingga sekarang ini pasar Cisarua tidak ada perubahan, baik itu infrastruktur, drainase, ruang parkir maupun pengelolaan sampahnya.
“Dengan kondisi seperti itu saya berpikir bahwa pengelolaan pasar-pasar di Kabupaten Bogor melalui PD. Tohaga terutama pasar Cisarua yang mendapat predikat pasar terkumuh dan terburuk itu sudah jelas. Selama bertahun-tahun ini PD Tohaga tidak ada upaya untuk memperbaiki kualitas bangunan infrastruktur untuk yang baik,” terangnya.
Dilain tempat Aji Saputra, salah satu pedagang di Blok D juga mengaku kalau kondisi pasar sekarang ini benar-benar semrawut.
“Dilihatnya juga udah gak enak ya, terbukti di Blok ini aja sekarang sepi pedagang karena lebih memilih lapak didepan sana. Jadi makin tak terawat dan kumuh ditambah lagi tumpukan sampah dibiarkan begitu saja.” pungkasnya.
Reporter : Nay/Taufik
Editor : Taufik Hidayat