CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Para peserta Training Of Trainer yang dibagi dalam 3 Kelas diantaranya Manajemen Tanggap Darurat, Vertical Rescue dan Water Rescue yang digagas oleh BPBD Kabupaten Bogor melalui bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana nampak terlihat begitu antusias saat menerima beberapa materi pelatihan dari para instruktur yang kompeten dibidang Training of Trainer.
Menurut Phyo, Salah seorang pelatih TOT pada Kelas Manajemen Tanggap Darurat Bencana mengapresiasi khususnya para peserta yang ada diruang tersebut. Meskipun kata dia, Saat hari pertama pelatihan, Para peserta yang terdiri dari 30 orang relawan masih terlihat gugup karena masih dalam adaftasi dengan sesama peserta lainnya.
“Namun di hari kedua dan selanjutnya seluruh peserta sudah mulai kompak dan solid serta terbangun chemistry-nya,” terang Phyo saat ditemui disela-sela kegiatan pada Rabu petang (7/4).
Untuk menjadi seorang pelatih yang efektif kata Phyo, Para peserta TOT dibekali bagaimana cara atau tehnik meramu komunikasi yang efektif dimana didalamnya ada beberapa langkah atau tahapan keterampilan.
“Ya, Termasuk didalamnya ada media dan metode pelatihan yang efektif dengan persiapan yang matang,” tandasnya.
Selain itu kata Phyo, Pihaknya memberikan pembekalan materi bagaimana tanggung jawab dan kehormatan serta kisi-kisi sebagai seorang pelatih yang efektif.
Ia berharap kedepannya para peserta bisa menyusun sebuah perangkat pelatihan yang lengkap dan bisa dieksekusi bahkan tidak menutup kemungkinan peserta diberikan reward.
“Salah satunya adalah berupa sertifikat sebagai bukti bahwa mereka sudah punya keterampilan sebagai seorang pelatih,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Heni, Rekan sesama pelatih TOT, Dirinya mengaku gembira sekaligus mengapresiasi saat melihat antusiasme seluruh peserta meskipun harus beradaftasi terlebih dahulu.
“Satu kata buat mereka, Amazing, antusiasme-nya luar biasa dan sudah mulai terbangun chemistry diantara para peserta pelatihan TOT. Meskipun mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda tidak hanya pemikir tetapi juga pelaku, konseptor dan lain sebagainya. Makanya kita merasa tertantang banget dan suasana menjadi hidup,” paparnya.
Sementara itu menurut Heri Asmedi atau biasa disapa Kang Bule, Mewakili PMI Pusat pada Divisi Penanggulangan Bencana yang memberikan materi Manajemen Darurat Bencana.
Ia menuturkan dalam kebencanaan yang paling penting adalah membantu Pemerintah dalam mensosialisasikan 4 M – SPD Sistem Peringatan Dini.
“4 M yaitu Mengumpulkan, Menterjemahkan, Menyampaikan dan Memobilisasi secara cepat, tepat, akurat, jelas dan kredibel. Semaksimal mungkin memiliki kapasitas yang memadai dalam menterjemahkan bahasa SPD kedalam upaya-upaya nyata penyelamatan, perlindungan dan kesiapsiagaan tanggap darurat.” pungkasnya. (TAUFIK)