20230803143333.jpg
Read Time:1 Minute, 15 Second

CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Memasuki tahun politik berbagai poster, baligo, spanduk dan sejenisnya mulai bertebaran di sejumlah titik terutama dikawasan wisata Puncak.

Hal itu sangat wajar di musim seperti ini, Namun demikian ada hal yang sangat memprihatinkan dari kelakuan para Bacaleg dan bakal calon DPD, alih alih menjadi figur yang memberikan contoh yang baik dalam menghargai alam di kondisi kerusakan alam yang sudah terjadi dimana mana.

Terlebih sekarang ini fase-nya badai el Nino, dimana suhu bumi lebih panas dari biasanya.

“Seharusnya mereka tidak memasang baligo dan spanduk dengan cara di paku di pohon-pohon besar yang sengaja ditanam di pinggiran jalan. Selain menimbulkan kekumuhan tentu saja dengan cara di paku dapat menyakiti dan merusak estetika pohon tersebut. Apakah mereka tidak sadar diri bahwa mereka menanam tidak, merawat pun tidak, bahkan mungkin pentingnya vegetasi tidak terpikirkan oleh mereka. Kok seenaknya main paku demi promosikan dirinya sebagai calon wakil rakyat?. Padahal alangkah indahnya pohon-pohon di sepanjang jalan itu tumbuh terawat dengan baik, selain terlihat asri juga menambah kesejukan,” ungkap Iwan Syafwan, Salah seorang aktivis lingkungan yang tergabung dalam Komunitas PEPELING Bogor Raya.

Masih kata Meichin sapaan akrabnya, Kenyataan dan realita tersebut membuktikan bahwa kesadaran ekologis manusia masih rendah bahkan untuk sekelas calon wakil rakyat.

Lanjutnya kata Meichin bagaimana mungkin rakyat akan mengerti saat menjaga kelestarian alam jika kelakuan calon wakilnya saja masih seperti itu.

“Mempromosikan dirinya untuk dipilih dengan cara memaku poster dan banner di pohon.
Akankah ada perbaikan atau karakter kita memang seperti itu.” tandasnya setengah bertanya. (FIK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seven + 12 =