
CIAWI, PENAPUBLIK.COM – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Djuanda (Unida) Ciawi menggelar aksi damai di disekitaran Tugu atau Patung Macan, Ciawi, Bogor pada Selasa petang (2/9/2025).
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap tindakan represif aparat terhadap masyarakat yang melakukan demonstrasi damai di sejumlah daerah.
Pantauan PenaPublik dilokasi aksi, Sedikitnya ada 3 tuntutan yang di suarakan puluhan mahasiswa melalui press rilis diantaranya sebagai berikut :
- Aparat harus menghentikan tindakan represif dan kekerasan terhadap rakyat yang melakukan aksi demonstrasi damai.
- Aparat harus bertanggung jawab atas tindakan represif yang telah dilakukan dan memberikan kompensasi kepada korban.
E. Pemerintah harus melakukan reformasi kebiiakan yang berpihak pada rakyat dan melindungi hak-hak asasi manusia.
“Kami menyatakan bahwa KM Fisip Universitas Djuanda Bogor akan terus memantau dan mengawal isu-isu yang berkaitan dengan hak asasi manusia dan keadilan sosial. Kami akan terus bersolidaritas dengan rakyat yang menjadi korban represifitas aparat dan akan terus menyuarakan aspirasi rakyat,” ungkapan suara mahasiswa.

Menurut Mochammad Daffa, Koordinator aksi, Ia menegaskan bahwa aparat semestinya berfungsi melindungi masyarakat, bukan justru melakukan kekerasan.
“Semua tindakan kekerasan, tindakan agresivitas terhadap rakyat dan pejuang-pejuang seharusnya tidak boleh terjadi. Aparat seharusnya bisa melindungi masyarakat, terutama mahasiswa dan rakyat yang ingin menyampaikan aspirasi. Pemerintah juga harus segera melakukan reformasi agar aparat tidak seenaknya menggunakan kekerasan seperti yang terjadi saat ini,” tutur Daffa.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga melakukan tabur bunga dan menyalakan lilin sebagai bentuk solidaritas.
“Tabur bunga ini simbol penghormatan kepada para pejuang yang gugur saat menyampaikan aspirasi rakyat. Kami sebagai keluarga besar mahasiswa mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengenang dan mendo’akan mereka,” ungkap Daffa.
Aksi damai tersebut dilanjutkan kemudian ditutup dengan prosesi tabur bunga dan penyalaan lilin sebagai bentuk belasungkawa terhadap korban yang gugur dalam sejumlah aksi demonstrasi, terutama di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa juga secara khusus mendoakan almarhum Affan Kurniawan, seorang driver ojek online yang gugur, turut menjadi korban.
Selain itu, aksi juga diwarnai dengan pertunjukan stand-up comedy bernuansa kritik sosial terhadap aparat dan pemerintah.
Daffa menjelaskan,”Stand-up yang dilakukan teman-teman mahasiswa adalah bentuk kebebasan berekspresi.
“Itu salah satu cara kreatif kami untuk menyampaikan pendapat kepada pemerintah sekaligus menolak kekerasan,” ujarnya.
Aksi mahasiswa berlangsung tertib dengan orasi, pembentangan spanduk, simbolisasi tabur bunga, dan aksi kreatif. Hingga sore hari, situasi di sekitar Tugu Macan Ciawi terpantau kondusif dengan pengamanan aparat kepolisian dan TNI. (Fik/Redaksi).