CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Pemerintah Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor bersama para Ketua RT, RW, Lintas komunitas diantaranya para pegiat lingkungan termasuk ecovillage, Komunitas Pepeling, KWP, Bank Sampah Katumbiri, Sapu Nyere serta elemen lainnya mengajak warga masyarakat untuk terlibat langsung dalam aksi bersih sampah di DAS Ciliwung di wilayah Batulayang pada Senin (18/11/2024).
Kegiatan Program Gerakan Budaya Raksa (Gebrak) Ciliwung tahun 2024 ini diikuti oleh komunitas sekitar, masyarakat umum, pelajar digagas Pemerintah Desa Batulayang.
Menurut H.M Iwan Setiawan, Kepala Desa Batulayang mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut selain untuk memperkuat solidaritas dan kolaborasi aksi pegiat lingkungan, juga dalam menjaga kelestarian ekosistem DAS Ciliwung serta melindungi dan mengelola mutu air.
“Jadi kegiatan Gebrak ini rutin kami laksanakan setahun sekali, namun karena beberapa tahun terakhir adanya pandemi covid sehingga mengalami vakum. Dan gerakan susur Sungai Ciliwung ini kita juga laksanakan setiap tiga bulan sekali bersama para penggiat lingkungan seperti KWP maupun Pepeling termasuk unsur Pemerintah Kecamatan Cisarua,” terang Iwan Setiawan seusai kegiatan Gebrak dan penanaman bibit pohon pada Senin (18/11/2024).
Disamping sebagai aksi dan gerakan sosial tujuan utama lainnya yaitu untuk mempererat silaturahmi dengan para penggiat lingkungan, baik dari wilayah Kecamatan Megamendung maupun Cisarua.
“Bahkan ada rekan kita juga dari Daerah Cileungsi Bogor Timur, Alhamdulillah bisa hadir. Semoga dengan silaturahmi ini kita bisa saling berbagi ilmu dan tukar pikiran dalam berkomunikasi, sehingga bisa istiqomah, karena ini sebagai sarana sosialisasi dengan masyarakat agar selalu bisa menggelar aksi Gebrak seperti ini di aliran Sungai Ciliwung,” tuturnya.
Dengan aksi Gebrak maupun susur Sungai Ciliwung ini kata Iwan diharapkan dapat membuat masyarakat sadar tentang bagaimana pentingnya menjaga ekosistem Sungai terutama dari bahaya sampah.
“Kita berharap ada kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke Sungai, intinya melalui kegiatan ini kita ingin merubah pola pikir masyarakat secara keseluruhan untuk tidak membuang sampah ke sungai. Adapun untuk penanaman pohon yang kita tanam tadi secara simbolis itu baru sekitar 10 dengan jenis bibit pohon Damar,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Aktifis Komunitas Warga Puncak (KWP) Deden Abdurahman atau biasa disapa Bahden menyambut baik apa yang dilaksanakan dan diupayakan oleh Pemerintah Desa Batulayang bekerjasama dengan relawan komunitas pegiat lingkungan.
“Gebrak Ciliwung yang diinisiasi oleh pak Kepala Desa Iwan Setiawan patut diapresiasi. Saya harap kedepannya, tidak hanya Pemerintah Desa Batulayang saja yang menggelar aksi sosial bersih-bersih sampah di Sungai Ciliwung ini, namun Kepala Desa lainnya juga mesti membuka ruang bagi para pegiat lingkungan atau komunitas agar dapat menjaga lingkungannya terutama di aliran DAS Ciliwung ini,” paparnya.
Aktivis KWP lainnya, Maulana Mansyur atau biasa disapa Baunk, Ia berharap agar kegiatan positif seperti itu bisa dilakukan secara berkelanjutan.
“Karena tidak cukup habblum minallahi dan hablum minnannas tetapi juga hablum minal alam. Kita apresiasi apa yang diupayakan Pemdes Batulayang juga rekan-rekan para pegiat lingkungan yang ada di wilayah Puncak.” pungkasnya. (Fik/One/Wa).