Berita 20200121144513 Penapublik.jpg
Read Time:2 Minute, 20 Second

Ciawi, PenaPublik.com – Pengelolaan sampah di Desa Jambuluwuk, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor memang belum terlihat disetiap sudut Desanya, warga masih mengandalkan cara-cara konvensional untuk menyentuh masalah sampah. Sebagai contoh melalui dibakar, meski hal tersebut tentu tidaklah baik terhadap lingkungan mengingat asap pembakaran merupakan polusi dan pencemaran bagi udara.

Belum lama ini Pemdes Jambuluwuk berkolaborasi dengan beberapa pihak seperti Komunitas dan perusahaan yang punya konsen terhadap lingkungan, meluncurkan sebuah program inovasi penanganan sampah, agar menjadi alternatif bagi pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Dalam acara yang digelar di sebuah aula milik SMK Sumpah Pemuda yang lokasinya tidak jauh dari Kantor Desa Jambuluwuk, Muspika Kecamatan Ciawi hadir ditengah-tengah para tamu undangan, hampir semua Ketua RT dan RW serta perwakilan lembaga Desa juga nampak terlihat dilokasi.

Program itu adalah Bank Sampah berbasis Informasi dan Teknologi (IT), Pemdes Jambuluwuk yang sejatinya telah memiliki sistem pelayanan online, akan menggunakan fitur baru untuk urusan Bank Sampah tersebut, dimana masyarakat dapat lebih mudah melakukan pelayanan baik untuk menabung sampah, maupun mengajukan pelayanan administrasi kependudukan.

Pengelolaan program ini didesain berbasis masyarakat sehingga keterlibatan warga Desa Jambuluwuk menjadi sangat penting dan dominan yakni melalui Komunitas Masyarakat Cinta Lingkungan atau Kimscil.

Tidak tanggung-tanggung, unit Bank Sampah akan disiapkan disetiap wilayah RT yang ada, terhitung ada 16 wilayah RT menjadi target pembentukan Bank Sampah ini, semua unit yang dibangun nantinya akan terintegrasi melalui sebuah Aplikasi bernama SIPADE (Sistem Informasi Pelayanan Desa).

Sampah yang dapat ditabung masyarakat melaui Bank Sampah ini adalah jenis An-organik, bertujuan guna menekan populasi sampah dan mendukung misi Panca Karsa Bupati Bogor, Disamping itu pula program ini membawa Slogan “Tina Runtah Janten Berkah” atau berarti “Dari Sampah Jadi Berkah”.

Menurut Mulyana, Kepala Desa Jambuluwuk, Pihaknya mengaku terharu dan bangga karena di Desa-nya kini telah lahir komunitas yang peduli terhadap lingkungan yaitu komunitas Kimscil. Dia pun akan memfasilitasi kegiatan tersebut dengan menyediakan mobil sampah sebagai sarana kendaraan pengangkut sampah.

“Kami merasa bangga dan terharu terhadap program ini. Tadi juga saya musyawarah dengan Pendamping Desa menanyakan bisa enggak Dana Desa untuk dibelanjakan satu unit mobil sampah dan katanya bisa. Jadi kita tidak asal bicara dan kita akan siapkan satu unit mobil sampah untuk operasional kegiatan pengelolaan sampah,” kata Mulyana usai acara Launching Kimscil di Aula SMK Sumpah Pemuda, Pada Jum’at siang (17/1).

Kades Mulyana Saat Berikan Sambutan didepan Lembaga Desa

Sementara itu Ade Salman, Pendamping Desa Kecamatan Ciawi mengatakan bahwa kegiatan ini nantinya bisa dimasukan dalam bursa inovasi Desa dan pihaknya begitu mensupport para komunitas pegiat lingkungan yang dimotori oleh Penggerak IT Pedesaan dan Pepeling.

“Yang pastinya kami dukung inovasi atau terobosan dari para pegiat lingkungan dengan program Bank Sampah yang menerapkan sistem berbasis Informasi dan Tekhnologi ini bisa dimasukan kedalam Bursa Inovasi Desa (BID) untuk kami daftarkan di Kabupaten, Mudah-mudahan istiqomah, Bravo Pepeling dan Kimscil.” pungkasnya.

Reporter : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20 − fifteen =