Berita 20200209093649 Penapublik.jpg
Read Time:1 Minute, 36 Second

Bogor, PenaPublik.com – Sabtu malam (8/2/2020) warga masyarakat nampak terlihat antusias dengan berjalan kaki menelusuri di sepanjang Jalan Suryakencana, Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Bahkan jalanan tersebut dengan resmi ditutup total sejak Sabtu siang pukul 12.00 WIB. Hal itu berkaitan dengan adanya kegiatan Bogor Street Festival (BSF) Cap Go Meh (CGM).

Beberapa hari sebelumnya, AKBP Dr. M. Arsal Sahnan, Wakapolresta Bogor Kota menerangkan bahwa penutupan akan berlangsung dari mulai pukul 12.00 hingga 24.00 WIB.

“Iya lalu lintas akan dialihkan menuju Jalan Empang dan Jalan Djuanda. Penutupan tersebut termasuk jalur-jalur lain yang mengarah ke Jalan Suryakencana, seperti Jalan Pedati, Jalan Pasar, Jalan Lawang Saketeng, Jalan Ranggagading, Gang Besi dan Gang Aut,” tuturnya beberapa waktu lalu kepada awak media seusai rapat koordinasi lintas sektoral di Markas Polresta Bogor Kota.

Masih kata Arsal, Ia menambahkan bahwa selanjutnya penutupan di simpang Jalan Sukamulya menuju Jalan Siliwangi, simpang Jalan Warban menuju Jalan Siliwangi.

Sementara itu Eko Prabowo, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor mengaku untuk memfasilitasi itu pihaknya akan memasang water barrier dan pembatas beton.

“Jadi sepanjang Jalur Suryakencana dan Siliwangi mulai dari Gang Aut hingga simpang NV Sidik akan dilakukan sterilisasi dari kendaraan bermotor. Kami juga menempatkan anggota di titik-titik potensi kepadatan lalu lintas, seperti simpang Empang dan titik lainnya,” kata Eko usai rakor di Mapolresta Bogor Kota.

Ditempat yang sama, Arifin Himawan, Ketua Pelaksana Bogor Street Festival 2020, mengatakan, event ini masih mengusung tagline ‘Ajang Budaya Pemersatu Bangsa’ dengan tema ‘Looking Eastward’.

Tema tersebut dapat diterjemahkan dalam arti itu luas dan beragam. Tidak hanya melihat ke satu arah saja tapi harus bisa menatap ke semua, tanpa kecuali ke arah Timur. Hal lain, tema tersebut diambil, karena Bangsa Indonesia merupakan bagian dari Asia Timur, yang diperhitungkan dunia.

“Menunjukkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan makna peradaban Bangsa ketimurannya. Secara filosofi, menatap ke timur juga sebagai simbol matahari terbit, sumber dan pembawa kecerdasan.” pungkasnya.

Reporter : Taufik Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × four =