Cisarua, PenaPublik.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menggelar pelatihan bagi aparatur Desa yang tergabung dalam Desa Tangguh Bencana (Destana) selama 3 hari bertempat di Hotel Pesona Anggraeni, Kampung Balekambang, RT 1/1, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Tujuan kegiatan tersebut sedia-nya sebagai penanggulangan bencana, keadaan darurat dan keadaan mendesak Desa atau bidang lima (5) terlebih lagi saat terjadi musibah Covid-19 sejak tiga Bulan lalu Desa-Desa itu diwajibkan membuat atau mengalokasikan APBDes dan regulasi yang akan ditetapkan jangan sampai salah dalam perencanaan serta realisasi-nya.
“Supaya masing-masing yang tergabung dalam Desa Tangguh Bencana (Destana) bisa menganggarkan jika terjadi bencana bahkan harus di APBDes-kan dan hari ini terakhir kegiatan,” singkat Firdaus, Kasi Penanggulangan dan Kesiapsiagaan BPBD yang ditemui disela-sela kegiatan pada Rabu (8/07).
Ditempat yang sama Budi Aksomo, Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bogor sekaligus sebagai pemateri mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk para relawan penanggulangan bencana. Menurutnya relawan adalah seorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan dan kepedulian untuk bekerja secara sukarela dan ikhlas dalam upaya penanggulangan bencana yang dalam hal ini Desa yang tergabung di Destana.
Budi juga mengatakan bahwa prinsip kerja relawan itu seyogyanya harus cepat dan tepat, prioritas, koordinasi, berdaya guna dan berhasil guna, transparansi, akuntabilitas, kemitraan, pemberdayaan, non diskriminasi, tidak menyebarkan agama, kesetaraan gender dan menghormati kearifan lokal.
“Sosialisasi pelatihan tentang pengurangan resiko bencana yang diikuti oleh aparatur Desa dan BPBD sebagai penyelenggara kegiatan. Disini diberikan pemahaman dan mempertegas kembali bagaimana menumbuh kembangkan rasa patriotisme, solidaritas meskipun sebenarnya mereka sudah seperti itu gitu aja intinya,” papar Budi.
Saat ditanya soal pelaksanaan masih dimasa pandemi Covid-19, Dirinya menerangkan bahwa yang terpenting protokol kesehatan tidak dihilangkan.
“Iya seperti yang dilihat aja didalam ruangan Aula, Para peserta pelatihan duduknya pun diatur dengan menjaga jarak, memakai masker, sebelum masukpun pake hand sanitizer artinya tetap sesuai aturan yang saat ini diberlakukan mengikuti protokol kesehatan,” tandasnya.
Sementara itu menurut Darwis, Salah seorang peserta pelatihan aparatur Desa mewakili Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi mengaku kegiatan ini cukup bermanfaat terutama bagi Desa yang tergabung di Destana. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bogor dan BPBD sebagai penyelenggara.
“Dengan adanya pelatihan tersebut cukup bermanfaat khususnya bagi saya pribadi dan kelangsungan nanti Desa-Desa khususnya yang tergabung dalam Desa Tangguh Bencana (Destana), Umumnya Desa se-Kabupaten Bogor dalam menanggulangi dan mengurangi resiko bencana.” pungkasnya.
Reporter : Taufik Hidayat