LEUWILIANG, PENAPUBLIK.COM – Sebagai tanda bakti dan rasa empati kepada Guru tercinta yang dikabarkan mengalami sakit stroke kurang lebih satu tahun, Pengurus Ikatan Alumni MAN 2 Kota Bogor (Ikamanda) yang digawangi Farhan Muntafa sebagai Ketua bersama rekan-rekannya sesama alumni mengunjungi salah seorang guru bernama Aceng Hidayat, dirumahnya diwilayah Desa Cibarengkok, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor pada Jum’at siang (5/02/2021).
Dirumah yang cukup sederhana, Nampak istri dan seorang putera dari Aceng Hidayat menyambut kedatangan para pengurus Ikamanda dengan penuh ramah.
Menurut Farhan Muntafa, Ketua Ikatan Alumni MAN 2 Kota Bogor saat bersilaturahmi bersama rekannya mengaku merasa prihatin dengan apa yang diderita oleh salah seorang guru-nya tersebut.
“Iya, Beliau Pak Aceng ini dulunya mengajar di MTsN yang sekarang lokasinya di Tegal Gundil Kota Bogor, kemudian pernah juga di MAN 2 pada tahun 2013 lalu, Tahun 2016 pensiun. Nah sejak saat itu kami belum ketemu lagi, kami dengar beliau sakit kemudian kita baru bisa nengok hari ini memberikan support atau semangat kepada beliau,” terangnya kepada PenaPublik pada Jum’at siang (5/2/2021).
Ia berharap semoga rekan alumni lainnya yang tergabung dalam Ikamanda ataupun diluar itu akan terketuk hatinya ketika melihat kondisi salah satu guru yang pernah berjasa dan pernah mengajarinya saat ini sedang terbaring lemah dikarenakan sakit yang diderita hampir satu tahun lamanya.
“Info-info yang seperti ini saya pikir ada manfaat dan mengandung makna mendalam, Sehingga memudahkan kita untuk berinteraksi, berkomunikasi dan bersilaturahmi menengok guru kita yang sedang mengalami sakit. Dan selain itu agar temen-temen para alumni juga bisa mengetahui,” paparnya.
Sementara itu Suryani, Istri dari Aceng Hidayat mengungkapkan rasa haru dan mengucapkan terima kasih atas kepedulian terhadap suaminya tersebut dari para alumni MAN 2 Kota Bogor.
Diakuinya memang sang suami terbaring lemah dan divonis stroke itu sudah satu tahun lama-nya.
“Iya setaun lalu Bapak itu jatuh di kamar mandi, masih bisa jalan terakhir itu tanggal 6 Januari 2020. Terima kasih banyak saya ucapkan kepada semuanya yang sudah datang kerumah kami, mohon maaf karena kondisinya seperti ini. Mudah-mudahan apa yang diberikan ini bermanfaat buat pengobatan Bapak, Dan rejekinya diganti dengan yang berlimpah juga berkah, Aamiiin YRA.” ucapnya penuh harap. (TAUFIK)