Penapublik 20221223135745.jpg
Read Time:2 Minute, 20 Second

MEGAMENDUNG, PENAPUBLIK.COM – Menjelang akhir tahun 2022, Presiden Joko Widodo beserta rombongan Kementerian PUPR didampingi Gubernur Jawa Barat sesuai agenda yang dijadwalkan akhirnya mengunjungi sekaligus meresmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi Kecamatan Megamendung pada Jum’at pagi (23/12/2022).

Pantauan PenaPublik dilokasi kegiatan nampak sekumpulan siswa-siswi berseragam Sekolah Dasar (SD) didampingi para guru dan warga sekitar turut menyambut iringan Presiden beserta rombongan.

Diketahui, Proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Kecamatan Megamendung merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang nilainya lebih dari Rp 3 Triliun memang sempat molor pengerjaannya karena target awal Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR) pembangunan dua (2) bendungan tersebut akan selesai pada tahun 2019 lalu.

Presiden Joko Widodo Saat Meresmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi Megamendung pada Jum’at Pagi (23/12/2022).

Adapun proyek pengerjaan dilakukan oleh PT. Abipraya Sacna KSO dan PT. Wijaya-Basuki KSO diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Selain meresmikan Bendungan Sukamahi dan Ciawi, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Pemerintah Pusat dalam hal ini melalui Kemen PUPR akan membangun sodetan dari Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT).

“Bendungan Ciawi dan Sukamahi kita harapkan bisa mengurangi potensi banjir di Jakarta hingga 30,6 persen. Jika ditambah sodetan ke Banjir Kanal Timur(BKT) yang saat ini sedang pembebasan lahan, maka pada Bulan Maret 2023 mendatang, bisa banyak sekali mengurangi wilayah yang tergenang air,” terangnya saat diwawancarai awak media.

Presiden menambahkan, Komitmen dan konsistensi Pemerintah Pusat dalam upaya menanggulangi banjir di Jakarta dilakukan dengan cara normalisasi di 13 Sungai dan juga akan ada pembangunan tanggul laut.

“Selain berfungsi sebagai teknis Bendungan, Bendungan Ciawi dan Sukamahi dengan fasilitas yang ada juga akan menjadi objek wisata. Bahkan rencana jangka panjangnya kami juga segera akan bangun Giant Sea Wall,” jelasnya.

Sementara itu menurut T. Iskandar, Irjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menjelaskan bahwa pelaksanaan pekerjaan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang melebihi target waktu dikarenakan beberapa sebab, salah satunya diantaranya terkait lahan perbukitan yang mempunyai rentang pendek.

“Kalau di tempat lain Bendungan sudah diresmikan karena dari segi teknis lebih mudah pekerjaannya, Namun di Bendungan Ciawi dan Sukamahi ini selain terkendala pembebasan lahan, faktor utama lain-nya yaitu karena kontur lahan yang bukit dengan rentang pendek,”  paparnya.

Sekedar diketahui, Bendungan Sukamahi memiliki luas 49,82 hektare, maka Bendungan Ciawi (Cipayung) memiliki luas 90,19 hektare. 

Masing-masing bendungan tersebut bisa menampung air sebesar 1,68 juta kubik dan 6,4 juta kubik.

Untuk Kecamatan Megamendung luas lahan untuk dua Bendungan tersebut meliputi Desa Sukamahi sebesar 11,19 hektare, Desa Gadog 12,94 hektare, Desa Sukamaju 3,32 hektare, Desa Sukakarya 19,11 hektare, Desa Cipayung 31,74 hektare, Desa Gadog  25,05 hektare dan Desa Sukakarya 11,59 hektare. 

Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Cisarua, hanya Desa Kopo yang lahannya digunakan untuk pembangunan Bendungan Ciawi yaitu seluas 10,32 hektare. (Taufik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 − five =