BOGOR, PENAPUBLIK.COM – Tumpukan sampah APK seperti baliho, spanduk dan alat peraga kampanye lainnya yang telah ditertibkan pada masa tenang Pemilu 2024 yang lalu, diperkirakan mencapai puluhan ton volumenya itu ternyata masih menumpuk di Panwascam di 40 Kecamatan dan belum dikelola secara benar.
Menurut Sabilillah, Salah seorang aktivis Lingkungan Hidup, Berharap kepada Pj Bupati Bogor untuk mendesak kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor supaya berinisiatif mengelola sampah alat peraga kampanye luar ruang yang sebagian besar terbuat berbahan campuran plastik.
“Padahal sebelum pesta demokrasi dilaksanakan tahun ini, ia telah mengingatkan melalu puluhan media massa dan media elektronik terkait akan adanya peningkatan volume sampah plastik,” kata Sabili beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Pj Bupati Bogor telah menggaungkan Budaya Masyarakat Peduli Lingkungan, dalam acara silaturahmi dengan para penggiat Kampung Ramah Lingkungan (KRL) dan pendamping lingkungan hidup se-Kabupaten Bogor, di Auditorium Setda, Pada 5 Februari lalu.
“Kini, saatnya beraksi libatkan segenap potensi yang ada di Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Selain sampah pemilu yang telah ditertibkan, juga masih ditemukan sampah Alat Peraga Kampanye (APK) luar ruang berukuran kecil dan sedang yang berceceran di pinggir jalan maupun hanyut terbawa air selokan saat hujan.
“Ini persoalan serius karena unsur plastik tidak bisa di urai kecuali dikelola secara benar. Nah, sekarang sudah terlanjur basah, DLH mau tidak mau harus berinisiatif jemput bola ke 40 Panwascam lalu kelola sampah-sampah itu,” pinta-nya.
Ditempat berbeda, Coky Pasaribu dari Lembaga Pemantau dan Kajian Pembangunan Daerah (LPPD) Kabupaten Bogor membenarkan masih banyaknya persoalan sampah liar yang ada di wilayah Bumi Tegar Beriman. Pihaknya meminta agar PJ Bupati Bogor yang baru ini dapat memperhatikan hal tersebut dengan serius.
“Ini tantangan bagi Pj Bupati Bogor yakni Pak Asmawa Tosepu, semoga bisa membenahi persoalan lingkungan di Bumi Tegar Beriman,” tandasnya.
Sekadar diketahui, Selain alat peraga kampanye luar ruang, sampah dari aktifitas masyarakat umum juga belum tertangani secara baik, terutama sampah liar yang menumpuk di tepi jalan, sehingga menimbulkan berbagai keluhan dari para pengguna jalan maupun masyarakat.
Menurut Wiji Suparno, Pendamping Lingkungan Hidup Kecamatan Babakan Madang mengatakan kesibukan tahapan pemilu membuat Panwascam belum melaporkan sampah alat peraga kampanye luar ruang yang telah ditertibkan.
Pihaknya berharap sampah tersebut di kelola dengan cara daur ulang yang memiliki manfaat secara ekonomi. Seperti yang telah dilakukan di tempat pengolahan sampah Mekarsari Tanah Sareal Kota Bogor.
“Sampah APK itu dicacah lalu dilebur dan dipadatkan menjadi bahan material pavingblock, balok dan lainnya itu kan bermanfaat ya.” pungkasnya. (Fik/redaksi).