Berita 20180923053509 Penapublik.jpg
Read Time:1 Minute, 45 Second

Megamendung, PenaPublik.com – Rasa penasaran menyelimuti orang-orang yang ada disekeliling tenda termasuk para insan media, tatkala melihat sesosok manusia dengan posisi tertidur dikerumuni beberapa orang berseragam kaos panjang warna biru bertuliskan Kampung Siaga Bencana dan celana hijau Satlinmas disaksikan instruktur dari Dinas Sosial dan tim kesehatan PMI beserta Tim Tagana.

Sejurus kemudian rasa penasaran yang sempat hinggap itupun sirna, ternyata usut punya usut yang sedang tertidur itu tidak lain adalah orang nomor satu di Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor dan yang memakai stelan biru-hijau itupun para petugas Linmas.

Ternyata itu salah satu bagian dari kegiatan simulasi yang digelar oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Tagana Kabupaten Bogor, BPBD, RAPI dengan melibatkan peserta dari unsur Linmas, Staf dan warga Desa Kuta. Kegiatan simulasi, pelatihan dan penyuluhan yang diberi nama Kampung Siaga Bencana ini digelar selama tiga hari sejak hari Kamis tanggal 20 hingga sabtu 22 September 2018 di lapangan.

Kepala Desa Kuta hendak di tandu oleh beberapa anggota Linmas

Dan Desa Kuta satu-satunya yang mewakili Kecamatan Megamendung untuk pelatihan dan simulasi ini.

“Iya Desa Kuta mewakili Kecamatan Megamendung, kedepannya akan dijadikan Kampung Siaga Bencana, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari sejak kemarin dan dibagi dalam dua sesi, pertama dilakukan didalam ruangan(indoor)bertempat di The Spring of Living Water, Jalan Waru Doyong. Dan sesi kedua yakni Simulasi pada hari Sabtu ini di Lapangan Pakancilan (outdoor),” kata H. Palah, disela-sela kegiatan pada saat kegiatan simulasi dirinya memerankan adegan ditandu para Relawan Siaga Bencana, pada Sabtu (22/09).

Karena menurutnya, masih kata Palah, wilayah Desa Kuta ini dikenal sebagai dataran yang cukup tinggi dengan kontur tanah miring dan labil yang dapat mengakibatkan bencana serta banyaknya tebing-tebing curam, jika musim penghujan datang sering terjadi bencana longsor.

“Sehingga Desa Kuta ini salah satunya mungkin dijadikan sebagai percontohan adanya penyuluhan dan simulasi seperti ini, banyak ilmu dan manfaat yang didapatkan dalam kegiatan ini. Mudah-mudahan setelah dibentuknya Kampung Siaga Bencana ini benar-benar terserap oleh seluruh peserta dan apabila terjadi bencana, seluruh elemen masyarakat siaga dan cepat tanggap.” pungkasnya penuh harap.

Reporter : Taufik/Wahyu
Editor : Taufik Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 + 6 =