Inspiratif.. Sejak Jaman Old Hingga Milenial Suwardi 52 Tahun Mengabdi Didesa Megamendung.jpg
Read Time:2 Minute, 27 Second

Megamendung, PenaPublik.com – Ya, Namanya Suwardi (78 tahun), Ia tercatat sebagai salah satu staf Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor yang selama kurang lebih 52 tahun mengabdikan diri menjadi pelayan masyarakat khususnya di Desa Megamendung hingga kini di tahun 2020 masih tetap setia, Tak lekang oleh keadaan dan kondisi jaman.

Bah Wardi sapaan akrabnya, Ketika ditemui tim PenaPublik dengan gaya dan penampilan yang sederhana namun penuh keramahan, Laki-laki paruh baya yang lahir pada Bulan Oktober 1942 yang tinggal di Kampung Megamendung RT 2 RW 03 itu bercerita didepan mesin ketik “jaman old” yang juga menjadi teman setia kala membantu aktivitas pekerjaannya sebagai staf Desa bagian Pemerintahan.

Wardi menyebut kali pertama mengabdikan diri untuk melayani warga di Desa Megamendung sekitar tahun 1968 silam ketika itu jaman peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru.

Mesin Ketik Jadul Jadi Temen Setia Suwardi Saat Berkerja Sebagai Pelayan Masyarakat

“Iya seingat saya waktu itu usia 28 tahun masih jamannya gerombolan PKI, Desa Megamendung itu dahulu-nya dengan wilayah Gadog sampai dengan Cipayung masih menyatu pada saat itu dijabat oleh almarhum Pak Lurah Tawi selama beberapa periode atau hampir 24 tahun kemudian digantikan oleh Pak H. Jajat yang notabene sebagai menantu,” tuturnya pada Selasa (28/07).

Saat ditanya suka duka-nya mengabdikan diri menjadi pelayan masyarakat dengan tutur kata dan bahasa yang santun Bah Wardi menjawab sembari menghela nafas agak panjang, Bahwa apa yang Ia lakukan semata-mata adalah niat ibadah membantu warga masyarakat dalam pelayanan administrasi kependudukan. Selain itu juga Bah Wardi diberdayakan sebagai Satlinmas Desa Megamendung.

“Suka dan duka pastilah ada apalagi saya mengabdi di Desa ini sudah sekitar 52 tahun, Namun demikian saya niat ibadah ingin membaktikan diri. Mudah-mudahan kepake sama warga demi kemaslahatan dunia dan akherat, Ya kalo yang diharapkan mah jangan di Desa lah cari aja tempat lain, Jadi itulah tujuan hidup saya intinya ingin bermanfaat,” ucap Wardi penuh haru.

Penuturan Bah Wardi serta merta diakui Neneng Herawati, Kasi Keuangan Desa Megamendung, Dirinya mengaku kagum dengan sosok dan gaya kesederhanaan rekan kerja-nya tersebut. Bahkan Ia menilai Bah Wardi itu orangnya tidak neko-neko dan apa ada-nya.

“Iya selama saya bekerja di Desa Megamendung ini Pak Suwardi orangnya sederhana, Meskipun udah lama banget kerja disini. Beliau itu apa adanya bahkan motor pun gak punya. Kalo kesini aja suka jalan kaki, kalo beliau gak masuk kerja kita semua suka pada kebingungan kayak ada yang hilang. Jadi panutan lah beliau itu dari saya masih kecil Ia sudah mengabdi di Desa Megamendung ini selama 52 tahun. Mudah-mudahan selalu diberikan kesehatan dan panjang umur untuk Pak Wardi.” pungkasnya penuh harap.

Sejatinya, Kehadiran sosok seperti Bah Wardi (78 tahun) ini setidaknya bisa menjadi contoh dan tauladan serta inspirasi bagi kita semua terutama untuk orang-orang yang bekerja dan mengabdi di Desa-nya masing-masing, Bahwa apapun pekerjaan itu yang terpenting dilandasi oleh niat tulus dan kejujuran serta pengabdian sebagai pelayan masyarakat secara nyata dapat mewujudkan keabadian diakherat kelak.

Reporter : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

12 + 14 =