20191202142931.jpg
Read Time:3 Minute, 44 Second

Cisarua, PenaPublik.com – Komunitas Pegiat Peduli Lingkungan (Pepeling) kembali melakukan aksi bebersih Sungai Cisarua yang merupakan anak Sungai Ciliwung, Sebagai titik kumpul kali ini bertempat di SMP YPC, RT 2 RW 02, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Pada Sabtu pagi (30/11).

Aksi grebeg runtah kali ini terbilang cukup besar, karena melibatkan sejumlah masyarakat yang tergabung dalam OKP dan Ormas, serta pelajar dan anggota pramuka hingga Muspika dan aparatur wilayah setempat. Bahkan, di kegiatan ini pun turut dihadiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI yang diwakili Kasi Penyusunan Rencana dan Kerjasama Direktorat Pengendalian Pencemaran Air, Endang Nooryastuti.

Nooryastuti mengatakan, bahwa kegiatan bebersih yang digagas oleh Pepeling ini patut di apresiasi. Sebab, dengan aksi grebeg runtah ini setidaknya dapat mengurangi volume sampah dan juga dapat memperbaiki kualitas air Sungai yang sudah tercemar.

“Kami dari KLHK sangat mengapresiasi dengan kegiatan ini, Usaha sekecil apapun yang sudah dilakukan Komunitas ini sangat membantu kami dalam memperbaiki kualitas Sungai, terutama di DAS yang menjadi prioritas. Sedikitnya ada lima yang menjadi target Nasional terutama untuk DAS Ciliwung,” tuturnya.

Bangkai Ayam Di Sungai Cisarua

Masih kata Endang sapaan akrabnya, Pencemaran air di DAS Ciliwung ini diawali dari hulu sungai Ciliwung-nya itu sendiri, seperti halnya di kali Cisarua ini yang merupakan bagian dari anak sungai. Untuk itu, perlu adanya aksi nyata yang harus didukung oleh semua pihak terutama Pemerintah setempat.

“Kami acungi jempol atas aksi ini. Sebab, kalau semuanya harus kami yang turun langsung, Jujur saja tidak sanggup dan kami sangat kewalahan karena SDM-nya terbatas,” terangnya.

Dia juga melihat volume sampah di sungai tersebut cukup tinggi. Namun jika dibandingkan dengan muara sampah yang berada di Kampung Melayu jauh lebih tinggi. Tetapi di sini perlu dicarikan sumbernya di sungai yang mana, karena anak sungai Ciliwung itu sangat banyak, sehingga pihaknya belum bisa memastikan. Meski begitu, dirinya sangat menghormati langkah yang sudah dilakukan oleh teman-teman Pepeling.

“Kontribusi sekecil apapun, sangat kami hargai. Intinya masalah sungai itu, diawali dari diri sendiri, kita harus merubah pola pikir kita, jangan jadikan Sungai itu menjadi tempat sampah. Kemudian masyarakat harus berpikir bahwa sungai itu sebagai teras rumah, jangan sampai dikotori dan kita juga harus membiasakan untuk tidak menggunakan plastik,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Mayor Inf Aris Nazarudin, Danramil 2124/Cisarua – Megamendung, Mengaku aksi grebeg runtah yang di inisiasi Pegiat Peduli Lingkungan (PEPELING) dengan menggandeng beberapa komunitas termasuk Pramuka dan Pelajar, BPBD Kabupaten Bogor, Para karyawan Hotel di Jalur Puncak, Ormas LMPI serta OKP lainnya ini membuktikan bahwa banyak sekali yang peduli terhadap kondisi Sungai Cisarua yang sudah mengkhawatirkan.

“Kita kerja bakti dalam upaya pembersihan Sungai Cisarua dengan mengangkat sampah yang ada disekitarnya selain itu memberikan edukasi dan sosialisasi pentingnya kesadaran warga masyarakat untuk senantiasa memelihara lingkungan terutama kebersihan Sungai. Kegiatan seperti ini tentunya harus rutin dilakukan melibatkan banyak pihak,” bebernya.

Sementara menurut, Muhammad Syafwan atau biasa disapa Iwan Meichin, Aktivis Pepeling mengaku bersyukur, sedikit banyak apa yang dilakukan oleh timnya didukung pula oleh berbagai pihak seperti Pelajar dan Pramuka Bhineka Nusantara, Koramil dan Pol PP Cisarua, BPBD, Pramuka Kwarran Cisarua, Ormas LMPI, Komunitas Puncak Ngahiji, HMI Unida, Unit Pasar Cisarua bahkan ada rekan-rekan komunitas Markonah dan Mapala IUQI dari Bogor Barat, Para karyawan dibeberapa Hotel dan Restoran yang ada di Cisarua, Lembaga Desa,BPD, Ketua RW 02 Citeko serta lembaga lainnya.

Menurutnya, dengan adanya dukungan tersebut merupakan motivasi tersendiri bagi Pegiat Peduli Lingkungan yang ada di Cisarua Puncak. Meski begitu, dia juga mengingatkan kepada masyarakat, khususnya yang ada di bantaran Sungai untuk tidak lagi membuang sampah ke kali Cisarua. Sebab, kata dia, Sungai itu merupakan sumber kehidupan sehingga harus di jaga dan juga dirawat dengan baik, jangan sampai Sungai ini kotor.

“Terus terang Saya lahir dan besar disini menjerit rasanya melihat kondisi Sungai Cisarua saat ini, Bukan hanya sampah tetapi segala jenis bangkai hewanpun ada disini. Sungguh perbuatan zholim bagi pembuang sampah ke Sungai.Kami mengajak kepada semua masyarakat untuk menjaga dan melestarikan Sungai ini dengan baik, Peduli hari ini berarti peduli generasi nanti,” ajaknya.

Iwan juga meminta kepada Pemerintah baik Desa maupun Kecamatan untuk segera memfasilitasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di sekitar Sungai. Sebab, tanpa adanya fasilitas tersebut membuat masyarakatnya kembali membuang sampah ke tempat ini.

“Kami melihat belum adanya TPS dan berharap Pemerintah bisa memperhatikan ini dan juga merealisasikannya. Sebab, jika ini tidak difasilitasi, kami meyakini masyarakat akan membuang sampah ke sini lagi. Bukan itu saja, kami juga meminta ada tindakan tegas dari Pemerintah supaya masyarakatnya itu tidak lagi membuang sampah ke Sungai ini.” pungkasnya.

Reporter : Taufik Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × 4 =