Aksi Damai.png
Read Time:1 Minute, 33 Second

MEGAMENDUNG, PENAPUBLIK.COM – Warga Puncak yang digawangi Aliansi Masyarakat Bogor Selatan (AMBS) dan Karukunan Wargi Puncak (KWP) menggelar aksi damai menyikapi kerusakan alam yang terjadi di kawasan Puncak Cisarua.

Aksi damai dilakukan di exit tol Gadog atau seberang Masjid Harakatul Jannah pada Sabtu pagi (10/8/2024).

Aksi damai ini dilakukan sembari membagikan bunga sebagai bentuk rasa simpatik dari warga Puncak kepada pengendara roda empat dan roda dua diselingi orasi-orasi terkait kerusakan alam di kawasan Puncak Kabupaten Bogor.

Muhsin, Korlap aksi mengatakan bahwa Pemerintah harus tegas terhadap pelaku perusakan alam kawasan Puncak.

“Kami tidak bisa tinggal diam sebagai masyarakat Kabupaten Bogor, Kami ingin kawasan Puncak ini di jaga keasriannya dan berharap Pemerintah agar bertindak tegas terhadap pelaku perusak kebun teh terutama para pengusaha yang mendirikan bangunan tanpa ijin dimana saat ini masih membandel,” tegasnya.

Muhsin juga mengatakan banyak perusahaan yang didirikan hanya sekedar untuk mengeksploitasi alam Puncak.

“Hingga saat ini kita lihat masih ada saja aktivitas pembalakan liar, pembabatan dan alih fungsi lahan yang makin ugal-ugalan di kawasan Puncak,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Dede Rahmat, Aktivis KWP, Dirinya berharap kepada Pemerintah harus mengevaluasi pembangunan di wilayah Puncak.

“Lahan hijau saat ini dibawah 20 persen, yang masih produktif diatas 200 hektar yang merupakan lahan PTPN itupun hanya berada diwilayah Desa Tugu Selatan. Hamparan kebun teh dimulai dari Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua hingga Kecamatan Megamendung sudah tidak terdapat lagi lahan kebun teh produktif. Baru ada upaya PTPN untuk menanami kembali bibit teh beberapa titik di kawasan Megamendung,” paparnya.

Ditambah lagi kata Dede adanya alih fungsi lahan-lahan ex perkebunan Ciliwung yang saat ini sudah nampak terdapat bangunan-bangunan liar yang terindikasi tidak berizin.

“Maka kami menuntut ketegasan Pj Bupati Bogor untuk melakukan langkah-langkah nyata dalam program penataan kembali kawasan Puncak yang berwawasan lingkungan yang belum terlihat nyata dilapangan dimana masih banyak bangunan tak berizin yang berdiri kokoh.” tandasnya. (Fik/Wa/Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17 − 5 =