Penapublik 20220926104331.jpg
Read Time:2 Minute, 5 Second

CIBINONG, PENAPUBLIK.COM – Menindaklanjuti kegiatan Aquafest 2022 yang digelar secara luring di Auditorium Andi Hakim Nasution pada 17 September lalu, Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) IPB University kembali mengadakan Aquafest 2022 dengan mengangkat tema The Shining World of Aquaculture.

Aquafest tahun 2022 pada saat itu dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

“Pada tahun ini aquafest sudah bertaraf internasional, diikuti oleh berbagai Negara mulai dari Vietnam, Tanzania, Nepal, Bangladesh, Taiwan, Sri Lanka dan Filipina,” terang Muhammad Razi, Ketua Pelaksana Aquafest 2022.

Kontes Ikan Hias yang Digelar Himakua IPB University di Raiser Cibinong pada Sabtu dan Minggu (24-25 September 2022).

Ia menambahkan, Aquafest tahun 2022 ini cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya seperti pemateri atau para narasumber yang dihadirkan.

“Saat itu menggunakan venue di Auditorium Andi Hakim Nasution IPB Dramaga. Nah, Untuk minggu kedua kita fokus kepada kontes-kontes seperti kontes Aquascafe, Goldfish kontes karena itu berkaitan dengan ikan hias. Jadi ditahun ini kita menggunakan skema dua minggu dan pelaksanaannya di dua tempat berbeda,” paparnya saat ditemui disela-sela kegiatan Aquafest di Raiser Cibinong pada Sabtu (24/9).

Usai pandemi covid-19 kata Razi, Ada secercah asa dan harapan yakni sinaran yang baru setelah masa redup dua tahun belakangan ini.

“Untuk peserta kemarin itu ada yang datang dari Lampung, Sumatera, Aceh, Surabaya dan Kota lainnya dengan skema seminar dan workshop diikuti sebanyak 150 orang peserta. Sementara goldfish pada hari ini pesertanya sebanyak 300-an orang dan Aquascafe diikuti kurang lebih 40 orang peserta,” jelasnya.

Sebelumnya, Prof Arif Satria, Rektor IPB University dalam sambutan pada seminar secara luring di Auditorium Andi Hakim Nasution sempat mengatakan bahwa acara Aquafest 2022 ini diharapkan mampu meningkatkan dunia akuakultur yang lebih bersinar dan lebih dikenal oleh kalangan masyarakat.

Selain itu kata Prof Arif, juga dapat menciptakan blue economy yang berkelanjutan.

“Blue economy adalah kesimbangan antara ekonomi dan ekologi, bagaimana menciptakan budidaya perikanan tanpa pakan dengan menggunakan prinsip-prinsip traffic level yang sudah banyak dikembangkan di Afrika,” tandasnya.

Dikesempatan yang sama, Kegiatan Aquafest yang digagas Himakua IPB University mendapat apresiasi dari perwakilan Kementerian KKP.

“Kami hadir diacara Aquafest 2022 yang digelar oleh teman-teman Himakua ini semata-mata mendukung dan mengapresiasi sekaligus berharap dapat membantu pemulihan ekonomi setelah dihantam badai covid-19 yang terjadi dua tahun belakangan ini. Kami sampaikan juga tadi bahwa budidaya ikan hias itu punya potensi besar untuk bisa didorong baik itu dari sisi budi daya-nya kemudian dari sisi pendukung-pendukung kegiatan ikan hias termasuk dari pasarnya. Selamat dan sukses untuk Himakua.” pungkasnya. (Taufik).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *