CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Masjid Jami Al Barokah yang terletak di Jalan Raya Puncak tepatnya diwilayah RT 1 RW 05, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, menjadi salah satu ikon pusat keagamaan utama di kawasan wisata Puncak Bogor.
Keberadaan Masjid Jami Al-Barokah Cisarua konon menurut informasi menjadi salah satu Masjid yang usianya sudah mencapai puluhan tahun.
Hal tersebut seperti dikatakan Budi, Salah seorang warga Kampung Pasanggrahan Citeko yang juga Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Barokah saat dijumpai PenaPublik diruang Sekretariat beberapa waktu lalu.
Budi yang akrab disapa Kang Fey menuturkan bahwa Masjid Jami Al-Barokah telah berdiri selama 79 tahun dan awalnya dibangun atas inisiatif warga setempat.
“Iya pada tahun 1949, warga setempat ingin mewakafkan tanah mereka untuk membangun masjid. Pewakafnya yaitu R.H. Kartawidjaya salah satu tokoh masyarakat di Kampung Pasanggrahan. Namun, karena keterbatasan dana, dibangunlah beberapa warung kecil di sekitar Masjid untuk menunjang sekaligus mendukung pembangunan,” terangnya pada Rabu (20/3).
Secara history, Selama perjalanan sejarahnya, Masjid Jami Al Barokah pernah mengalami kebakaran akibat kebakaran Pasar Cisarua yang kebetulan berdekatan dengan lokasi Masjid.
“Pada akhir tahun 70-an dan sekitar tahun 80-an, Masjid ini mengalami kebakaran yang merusak sebagian atap dan di lantai dua,” ungkapnya.
Dengan luas 1.978 meter persegi dan suasana sejuk khas Puncak Bogor, Masjid Al Barokah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang beragam.
Berbagai acara religi, seperti Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), serta kegiatan sosial lainnya seperti santunan untuk yatim dan mustahiq, rutin diselenggarakan oleh DKM Al-Barokah Cisarua.
“Kami menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk kajian agama untuk berbagai kelompok usia, dari bapak-bapak, Ibu-ibu dan anak-anak,” jelas Kang Fey.
Di bulan Ramadhan, Masjid ini juga menyediakan takjil gratis bagi warga dan jamaah pengunjung Masjid disaat waktu berbuka.
“Hari ini, kami menyediakan takjil gratis setiap hari untuk buka puasa, termasuk kurma, gorengan, dan es buah untuk semua yang datang. Sajian tersebut berasal dari jamaah dan dermawan yang bermukim disekitar sini.” pungkasnya. (Fik/Redaksi).