2025 05 29 07 58 38.jpg
Read Time:2 Minute, 51 Second

BOGOR, PENAPUBLIK.COM – Royal Safari Garden Puncak Cisarua turut memperingati World Turtle Day yang jatuh setiap tanggal 23 Mei dengan mengajak para tamu untuk mengenal lebih dekat keunikan berbagai jenis kura-kura yang ada di Reptile Island. Dikenal sebagai satwa yang lamban namun penuh daya tahan, kura-kura menjadi simbol ketenangan dan umur panjang yang syarat makna edukatif bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Sekedar diketahui, World Turtle Day pertama kali diperingati pada tahun 2000 oleh American Tortoise Rescue sebagai kampanye global untuk meningkatkan kesadaran akan perlindungan kura-kura dan habitatnya. Di seluruh dunia, kura-kura menghadapi ancaman serius dari perburuan, perdagangan ilegal, dan kerusakan lingkungan. Hari ini menjadi momen penting untuk mengedukasi masyarakat dan mengapresiasi peran kura-kura dalam ekosistem.

Momen tersebut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan sepertia turtle cookies untuk para tamu yang check in, serta lomba mewarnai gambar kura-kura.

Kura-kura di Royal Safari Garden, Reptile Island menjadi salah satu area edukasi favorit yang menampilkan berbagai jenis reptil, termasuk lima spesies kura-kura yang menarik untuk dipelajari.

“Anda dapat bertemu langsung dengan berbagai kura-kura ini dengan berbagai informasi edukatif yang tertera dan dapat dipelajari oleh siapapun,” ucap Dody Saputro, Hotel Manager Royal Safari Garden.

Lanjutnya, Kura-Kura Kaki Gajah (Manouria emys), dikenal juga sebagai kura-kura terbesar di Asia Tenggara, kura-kura kaki gajah memiliki tubuh kokoh dan kaki bersisik menyerupai gajah. Hidup di darat, jenis ini lamban namun sangat kuat dan bisa hidup hingga puluhan tahun.

Ada juga Kura-Kura Daun (Cyclemys dentata) yang memiliki tempurung menyerupai bentuk daun kering, spesies ini pandai berkamuflase di lingkungan berdaun. Sifatnya semi-akuatik dan cukup aktif di siang hari.

Sementara itu terdapat pula Kura-Kura Brazil (Trachemys scripta elegans), populer sebagai satwa peliharaan, kura-kura ini mudah dikenali dari bercak merah di dekat telinganya. Namun, ia termasuk spesies invasif yang perlu pengelolaan cermat di habitat aslinya.

Kura-Kura Ambon (Cuora amboinensis), merupakan salah satu kura-kura asli Indonesia yang bisa hidup di air maupun darat. Tempurungnya berbentuk kubah dan memiliki warna gelap yang elegan.

Alligator Snapping Turtle (Chelydra serpentina), spesies eksotis dari Amerika Utara ini terkenal dengan rahangnya yang kuat dan karakter agresif. Meski terlihat menyeramkan, ia memiliki peran penting sebagai pengontrol populasi ikan kecil di habitat aslinya.

Kura-kura Sulcata (Centrochelys sulcata), Merupakan jenis kura-kura terbesar ketiga di dunia. Satwa ini dijuluki juga African Spurred Tortoise, karena berasal dari Afrika dan memiliki ‘spur’ yaitu taji di belakang kaki mereka.

Seluruh kura-kura ini bisa dilihat langsung di Reptile Island, bagian dari fasilitas gratis bagi tamu yang menginap di Royal Safari Garden. Bagi Anda yang tidak menginap, Anda juga bisa menjelajahi area ini hanya dengan membeli tiket masuk Royal Safari Garden seharga Rp30.000 (weekday) atau Rp35.000 (weekend), yang sudah termasuk akses ke Reptile Island, Bird Park, dan Animal Show,” jelas Dody Saputro.

World Turtle Day menjadi pengingat penting bahwa edukasi satwa bisa dikemas dengan cara yang menyenangkan dan mendalam. Di Royal Safari Garden, liburan bukan hanya tentang relaksasi, tetapi juga menjadi kesempatan untuk lebih dekat dengan alam dan mengenal satwa dari berbagai belahan dunia.

“Perayaan World Turtle Day di Royal Safari Garden adalah wujud komitmen kami dalam menghadirkan pengalaman menginap yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga edukatif. Melalui kegiatan interaktif dan edukasi satwa seperti ini, kami berharap tamu, terutama anak-anak dapat belajar mencintai alam dan makhluk hidup sejak dini.” tandasnya. (Redaksi)