CIAWI, PENAPUBLIK.COM – Memanfaatkan kesempatan yang ada di dalam acara Musyawarah Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Bojongmurni, Emilia, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bojongmurni menyampaikan keluh kesah terkait kondisi sekolah ditempatnya bertugas, pada Selasa (29/08/2023).
Saking antusiasnya ia angkat tangan untuk mengambil kesempatan pertama pada saat sesi usulan yang dibuka oleh Pemdes Bojongmurni kepada peserta yang hadir di prosesi tahunan tersebut.
Beberapa hal yang diutarakan adalah berkaitan dengan kondisi Sekolah yang ia sebut memiliki gedung yang hancur, sontak ucapannya itu mendapat perhatian semua orang yang hadir termasuk Kepala Desa Bojongmurni.
Bagaimana tidak, selain adanya gedung yang hancur, Emilia juga membeberkan cerita bahwa seringkali siswa di SDN Bojongmurni itu belajar dengan hanya beralaskan lantai lantaran kurangnya meja dan bangku di beberapa kelas yang ada.
Demi kegiatan belajar yang tetap bisa berlangsung, ia mengaku sering menyiasati dengan cara membagi satu meja untuk beberapa orang bahkan hingga siswa belajar sambil berdiri karena kekurangan bangku.
“Disana itu kondisinya sangat mengkhawatirkan Pak, bangku dan meja ga ada sampai anak-anak (siswa,/red) duduk dilantai,” ungkapnya.
Ia mengaku belum lama bertugas di SD tersebut, dan kaget ketika menemukan ruangan perpustakaan yang terbilang sudah tidak layak untuk digunakan dan cenderung membahayakan keselamatan.
“Hanya 3 ruangan yang memadai, disana ada 7 ruangan yang 3 itu menurut saya sudah tidak layak, untuk yang 3 itu termasuk ruang perpustakaan, ruangan perpusnya udah hancur lebur,” tambahnya.
Tidak lama setelah acara Musrenbangdes itu selesai, tanpa pikir panjang, Kepala Desa Bojongmurni, Muhamad Kusnadi, memutuskan untuk melihat secara langsung kondisi SDN Bojongmurni yang merupakan satu-satunya SD di Desa yang Ia pimpin.
Madun sapaan Kusnadi didampingi Sekretaris Desa Bojongmurni menuju lokasi dan benar saja apa yang ia dengar beberapa saat sebelumnya adalah hal yang nyata terjadi, dimana ia menemukan bangku-bangku dan meja-meja disana banyak sekali tidak layak digunakan.
Hal yang cukup mencengangkan bahwa ia melihat didalam bangunan bercat rapi ada sebuah fakta kursi patah yang masih tergeletak, meja berlubang yang masih digunakan hingga papan tulis dengan kondisi tidak terawat dengan baik disana.
Dalam pantauan tim PenaPublik.com saat berkunjung ke lokasi, sekilas melihat bangunan yang ada memang nampak baik-baik saja dengan kerusakan dibeberapa titik, tentunya selain penampakan lain di sebuah sudut dimana terdapat sebuah meja tenis yang nampak dengan kondisi lebih baik dibanding meja belajar yang ada di dalam kelas menjadi keprihatinan tersendiri.
Apapun yang bisa dilihat disaat itu seperti menggambarkan dengan jelas bahwa SDN Bojongmurni ini dalam kondisi yang butuh perhatian pihak terkait, dalam hal ini Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya.
Usai melihat kondisi sekolah itu, Kepala Desa Bojongmurni menuturkan kepada tim PenaPublik.com bahwa, dirinya akan mendorong agar SDN yang ia sambangi itu mendapat perhatian lebih dan prioritas kedepannya.
“Saya akan mendorong, biar lebih diperhatikan, itu tadi kondisinya sangat memprihatinkan. Bangku patah, meja udah tidak layak.” tandasnya. (Redaksi)