Berita 20191214222844 Penapublik.jpg
Read Time:2 Minute, 18 Second

Ciawi, PenaPublik.com – Kehadiran sampah sebagai buangan dari aktifitas pasar maupun industri perusahaan tidak bisa kita dihindari, bahkan semakin kompleks dan meningkat kuantitasnya sejalan dengan perkembangan ekonomi dari waktu ke waktu. Sampah juga dapat diartikan limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan an organik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi masyarakat dari berbagai wabah penyakit.

Melihat fenomena tumpukan sampah yang berbau, penuh dihinggapi lalat-lalat disekitarnya membuat sejumlah orang yang melewati disekitar area harus tutup hidung serta mulut. Tumpukan-tumpukan sampah yang entah sengaja dibiarkan atau belum diangkut oleh Dinas terkait nampak terlihat di Jalan Kampung Tipar RT 5 RW 04, Desa Ciawi, Kecamatan Ciawi tepatnya di perlintasan Jalan Tol Jasa Marga atau persis depan Masjid Amaliah Ciawi.

“Lingkungan menjadi terlihat kumuh, kotor dan jorok yang menjadi tempat berkembangnya sumber penyakit yang berbahaya bagi kesehatan manusia, merupakan sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya. Belum lagi jika hujan turun, Sampah-sampah tersebut terbawa air hujan,” tutur Jumhana, Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, Korkom Universitas Djuanda, melalui pesan whatsappnya pada Kamis (12/12).

Masih kata Jumhana, Lanjutnya dirinya mengaku dengan kondisi seperti itu maka sampah berpotensi sebagai sumber penyebaran penyakit, Sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak sedap dan berbahaya bagi kesehatan.

“Air yang dikeluarkan juga dapat menimbulkan pencemaran sumur, Sungai maupun air tanah itu sendiri dan sampah yang tercecer tidak pada tempatnya dapat menyumbat saluran sungai sehingga dapat menimbulkan bahaya banjir. Pengumpulan sampah dalam jumlah besar memerlukan tempat yang luas, tertutup dan jauh dari pemukiman,” paparnya.

Menurutnya, Sudah banyak literatur yang mengupas tentang pengelolaan sampah dan tidak terhitung banyaknya sebuah konsepsi pengelolaan sampah yang diopinikan oleh ahli lingkungan akan tetapi permasalahan tentang sampah ini tidak pernah teratasi dengan tuntas.

Ia menambahkan, Seharusnya pihak Pemerintah terutama dinas terkait atau Pemdes Ciawi mulai memikirkan atau bila perlu membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) agar sampah-sampah tersebut tidak berserakan dijalanan dan tidak mengganggu aktifitas warga Ciawi. Karena hal tersebut harus selaras dan beriringan dengan program Pancakarsa yang digaungkan oleh Bupati Bogor yang mana salah satunya adalah karsa Bogor sehat.

“Itu menjadi sebuah harapan bagi masyarakat Kabupaten Bogor sendiri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan dalam menciptakan Kabupaten Bogor sehat dimulai dari hal yang terkecil yaitu tentang penanganan sampah serta peka terhadap lingkungan sekitar untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya penuh harap.

Hal senada dikatakan M. Aldiyat Syam Husein, HMI MPO Cabang Bogor mengaku prihatin persoalan sampah di Kabupaten Bogor terutama diwilayah Ciawi yang mana dirinya saat ini masih menimba ilmu di Universitas Djuanda. Terlebih lagi Ciawi itu sebagai gerbangnya Kabupaten Bogor, Tentu semua mata banyak yang memandang dan memperhatikan.

“Secara pribadi saya sangat prihatin, Sampahnya bisa menumpuk begitu pasti ada sebabnya dan disini nampak jelas kuranh pekanya dinas kebersihan Ciawi dengan masalah itu.” tandasnya.

Reporter : Taufik Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eighteen − 13 =