Bogor, PenaPublik.com – Sekretaris Dewan Kesenian Kabupaten Bogor (DKB), Bambang Sumantri, S.Sos, mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor serius menata Gedung Kesenian dan memperhatikan sarana prasarana khususnya untuk bidang kesenian kebudayaan Sunda yang terletak di Jalan Raya Tegar Beriman, Cibinong Kabupaten Bogor.
“Kami sudah memanfaatkan Gedung Kesenian untuk kesekretariatan DKP dan Pamong Budaya Bogor yang kondisi sarana dan prasarananya masih terbatas. Bahkan, sampai saat ini kondisinya tak kunjung membaik,” ungkap Ki Bambang sapaan akrabnya, Pada Kamis sore (12/09).
Diakuinya, Gedung kesenian memang belum memadai baik itu dari segi penerangan dalam gedung maupun di seputar area gedung senilai Rp.8,8 miliar tersebut. Pemerintah Kabupaten Bogor diharapkan lebih fokus mengembalikan fungsi Gedung Kesenian sesuai peruntukannya.
“Kita sudah coba memanfaatkan gedung itu untuk kesekretariatan dan beberapa kali menggelar kegiatan seni dan budaya, Namun sarana dan prasarana kurang memadai, ditambah lahan yang ada dijadikan tempat parkir kendaraan,” jelasnya yang juga Ketua Pamong Budaya Bogor.
Bambang berharap kepada intansi terkait untuk segera mengumpulkan para seniman dan budayawan dalam rangka fokus mengembalikan fungsi dan peruntukan gedung kesenian, baik untuk latihan bersama atau setiap kegiatan sanggar-sanggar difasilitasi dalam upaya memanfaatkan gedung kesenian tersebut.
“Namun, sarana harus perlu di benahi dan lahan seputar gedung yang perlu di koordinasikan juga penerangannya. Banyak yang ingin mengadakan agenda agenda pagelaran pun masih bingung dengan keterbatasan sarana dan koordinasi yang jelas tentang penggunaan gedung kesenian,” tandasnya.
Dirinya mengimbau kepada seluruh seniman dan budayawan di Kabupaten Bogor, hendaknya jangan diam tapi terus bergerak bersama untuk menjaga, mengembangkan dan melestarikan kekayaan seni budaya adat istiadat yang diwariskan oleh leluhur.
“Kita jangan pernah menunggu support dari Pemerintah, tapi kita selalu berinisiatif dalam melestarikan seni budaya dan berkreasi dengan kemampuan masing-masing, serta menyatukan misi pengembangan seni budaya dan adat istiadat peninggalan leluhur,” pesannya.
Sementara itu Sabilillah, Humas DKB angkat bicara, Dirinya menuturkan bahwa Gedung Kesenian Kabupaten Bogor yang diresmikan oleh Bupati Rahmat Yasin pada bulan Juni 2010 silam, kini sudah berubah fungsi dan peruntukannya.
“Konsep awal gedung itu dibangun sebagai gedung kesenian, Akan tetapi dalam perjalanannya mulai berubah fungsi menjadi sarana olahraga, tak jarang digunakan untuk ajang pameranĀ produk dan otomotif,” ungkap pria yang disapa Ki Sabili.
Masih kata Sabili saat ini peruntukan gedung juga sudah berubah, dijadikan kantor BUMD, lahan parkir, tempat menyimpan gerobak pedagang dan kolam yang terletak didepan gedung menyebabkan aroma tak sedap akibat sampah tak terangkut.
“Sarana prasarana gedung tidak terurus kendati gedung sudah pernah direhab, panggung atraksi sisi kiri gedung penuh alang-alang menjadi tempat sarang ular’ weling. Bersyukur, seniman dan budayawan ada yang berinisiatif secara swadaya merapihkan panggung atraksi itu,” terangnya.
Sejurus kemudian terkait lahan parkir, lanjut Ki sabili, Lahan yang ada tidak terurus, minim penghijauan dan kebersihan, diduga ada oknum Dinas Perhubungan yang membiarkan memanfaatkan lahan sebagai tempatĀ parkir kendaraan.
“Kami tidak pernah menghujat melainkan kritik konstruktif itu penting. Oleh karenanya, kami mendesak kepada 55 anggota dewan buka mata buka telinga dan terjun langsung, ada apa dibalik itu semua.” pungkasnya setengah bertanya.
Reporter : Taufik