Imigran Puncak Berani Ancam Pekerja Bangunan Villa 1 Penapublikcom
Read Time:2 Minute, 3 Second

Cisarua, PenaPublik.com – Kawasan wisata Puncak memang sangat fenomenal, penuh dengan segala keunikan sekaligus permasalahan yang kompleksitas. Ditambah lagi hiruk pikuk dan keberadaan warga imigran yang berasal dari Timur Tengah semakin merajalela bak jamur dimusim penghujan.

Keberadaan para imigran di wilayah Puncak disatu sisi berdampak kepada perekonomian masyarakat, Namun disisi lainnya keberadaan mereka pun juga dirasakan sangat mengganggu.

Seperti baru-baru ini, Entah ada permasalahan apa yang sesungguhnya terjadi sehingga menimpa beberapa pekerja bangunan dan salah satunya aktivis Forum Puncak Ngahiji, Melalui pesan di Whatsapp Grup Ia mengutarakan apa yang terjadi menimpa diri dan rekannya yang bekerja disalah satu pembangunan Villa di wilayah Kampung  Ciburial Citra, RT 04 RW 04, Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua pada Rabu siang sekitar pukul 11.00 WIB (24/07).

“Kejadiannya memang refleks dan gak mengira, Saat kami lagi ngobrol berempat ditambah 1 orang pekerja yang sama tiba-tiba seorang imigran asal Irak dengan membawa motor menghampiri dan nyaris seperti akan menabrak kami. Spontan saya tendang motor tersebut, kemudian sipengendara mengambil sebilah pisau kemudian di ayunkan kearah kami hingga kelima (5) rekan saya pun ketakutan, Namun sayangnya saat itu tidak ada yang mengabadikan foto karena saking cepatnya,” ungkap H. Ade saat menceritakan kronologis didampingi rekan satu profesi dengannya.

H. Ade beserta rekan saat membuat laporan di Polsek Cisarua

Masih kata Ade, Oknum imigran yang dia kenal biasa disapa Babah tersebut kemudian mengucapkan kalimat bernada ejekan dengan logat khasnya yang intinya menjelekkan cara kerja orang Indonesia.

“Dia ngomong kalo diartikan kedalam bahasa kita seperti ini, Orang Indonesia cuma mau uang nya aja, tapi kerjanya gak bagus. Dan untungnya gak sampai menusuk sih tapi pisau itu diayun-ayunkan dihadapan kami saat itu seperti menantang sampai datanglah cucu dari si Babah tersebut untuk melerai sempat ngajak damai lalu pergi,” tuturnya.

Sementara itu Jono, rekan kerja Ade juga mendapat perlakuan yang sama dan sempat diancam dengan benda senjata tajam berupa pisau mengaku kaget dan kejadiannya begitu cepat.

“Iya saya dan temen-temen juga kaget apalagi saat melihat orang tersebut ngambil pisau dari dalam bagasi motor lalu diayun-ayunkan seperti menantang didepan kami semua,” tandasnya.

Kejadian yang telah menimpa warga Puncak oleh oknum imigran tersebut kiranya memang harus segera disikapi oleh semua elemen khususnya pihak berwenang seperti Muspika Cisarua, Karena jika tidak khawatir kejadian serupa akan menimpa warga masyarakat Puncak lainnya bahkan jangan sampai terjadi hukum rimba.

“Untung jatuhnya ke saya, Coba kalo ke oranglain entah akan diapakan itu orang.” timpalnya.

Reporter : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20 − 12 =