CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Penertiban lapak dan kios Pedagang Kaki Lima (PKL) jalur Puncak akhirnya benar-benar terjadi pada Senin pagi (24/6/2024).
Bahkan sebelum penertiban dan pembongkaran dilakukan, Sekelompok aksi massa yang tergabung dalam IPP (Ikatan Pedagang Puncak) dan HPP (Himpunan Pedagang Puncak) sempat menghadang melakukan penolakan atas pembongkaran tersebut.
Pantauan PenaPublik, Sedikitnya 3 alat berat diturunkan dalam penertiban/pembongkaran yang di awali di sekitaran Gunung Mas terus menyisir hingga Puncak.
Arus kendaraan yang melintas di jalan Raya Puncak pun mengalami kemacetan.
“Entah mau gimana lagi sekarang lapak tempat kami cari nafkah habis dibongkar. Kami gak mau menempati kios di rest area Gunung Mas karena kecil dan sepi pengunjung,” teriak salah seorang pedagang.
Dilokasi penertiban, Beberapa unit truk dari UPT DLH Ciawi mengangkut puing-puing dari lapak PKL yang telah dibongkar, disisi lainnya sebagian pedagang membongkar secara mandiri lapaknya.
Sementara itu tepatnya di wilayah Riung Gunung Puncak, nampak terlihat aksi massa membakar puing dan ban bekas ditengah jalan Raya hingga kemacetan tak dapat di elakan. Namun kobaran api dapat dipadamkan aparat gabungan.
Teriak takbir dikumandangkan para pedagang dan warga di jalur wisata Puncak dalam upaya penolakan terhadap pembongkaran.
(FIK/Redaksi)