2024 11 17 06 43 10.png.jpg
Read Time:2 Minute, 9 Second

CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Merebaknya pemberitaan terkait kegiatan Bimtek (Bimbingan Teknis) psikososial manajemen pasca bencana pada Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang berkunjung ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali beberapa hari belakangan ini memang ramai di media sosial dan mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan serta klarifikasi sebagai hak jawab, salah satunya yakni Ketua IPSM Kecamatan Cisarua.

Didin Wahyudin, Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kecamatan Cisarua, satu dari sekian ratus orang yang ikut menjadi peserta dalam bimtek tersebut mengatakan bahwa polemik yang terjadi sebetulnya bukan hal mendasar jika melihat dari kacamata sosial.

“Kami berangkat kesana itu atas dasar apresiasi dari Pemkab Bogor melalui Dinas Sosial (Dinsos) kepada kami sebagai pekerja sosial yang selama ini tidak pernah menikmati anggaran bahkan tidak di gaji dari Pemerintah. Sangat berbeda dengan yang menggulirkan isue ini dimana mereka selama ini menggunakan anggaran Pemerintah yang sangat besar pertahunnya,” tutur Didin saat ditemui beberapa waktu lalu.

Diakui Didin, Pihaknya tidak pernah merasa iri hati terhadap hal tersebut. Dan apresiasi yang diberikan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinsos itu adalah sesuatu yang wajar serta manusiawi.

“Toh tupoksi kami di lembaga sosial atau yang tergabung dalam PSKS ini adalah bagaimana berupaya membantu program Pemerintah sekaligus ikut berperan aktif dalam kesejahteraan masyarakat. Soal itu pun saya rasa sudah disetujui oleh semua kalangan termasuk ketuk palu dari DPRD Kabupaten Bogor ya. Kemudian yang harus dipahami bahwa itu bukan hanya kami saja tetapi nanti akan dilakukan secara bergilir termasuk juga Karang Taruna dan pekerja sosial lainnya,” papar Didin Wahyudin.

Ia mengaku kehadirannya bersama rekan-rekan relawan yang tergabung dalam PSKS di Kabupaten Badung Bali adalah murni untuk kegiatan bimtek bukan untuk hura-hura.

“Jadi kita disana itu murni melaksanakan kegiatan bimbingan teknis seperti bagaimana penanganan masalah sosial dan banyak hal lainnya termasuk penanganan pasca bencana. Jangan salah persepsi dulu ya,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Bogor, Farid Ma’ruf mengatakan bahwa terkait Bimbingan Teknis yang berangkat melakukan workshop ke Kabupaten Badung Bali itu bukanlah pegawai Dinsos, akan tetapi para relawan yang berasal dari pilar sosial.

“Pilar sosial ini jarang sekali dilapangan terjadi komunikasi yang sinergis. Nah dengan kesempatan ini target sekaligus harapan kami adalah agar diantara para pilar sosial ini terjadi sinergitas serta tidak ada ego sektoral sehingga semuanya bersatu,” kata Farid Ma’ruf.

Sepulangnya dari Kabupaten Badung Bali, Ia berharap, para pilar dan relawan sosial tersebut dapat menjalankan tugas mereka dengan pendekatan naluriah yang dipadu dengan konsep aksi kerelawanan secara terstruktur dan sistematis.

Sekedar diketahui, Para peserta bimbingan teknis yang jumlahnya sekitar 133 orang tersebut antara lain dari unsur relawan Dinsos seperti TKSK, PSM, Pendamping PKH, LK3 dan LK2S.
(Fik/Redaksi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

11 − five =