Prof Hadi S Alikodra Berharap Yabi Canangkan One Baby One Years.jpg
Read Time:2 Minute, 12 Second

BOGOR, PENAPUBLIK.COM – Prof DR Ir H. Hadi S. Alikodra, M.S, Menjadi salah satu narasumber dalam Rapat Kerja Yayasan Badak Indonesia (YABI) yang digelar diruang Aula Royal Safari Garden Resort and Convention, Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada 20-21 Juli 2022.

Terkait populasi badak Jawa dan Sumatera di Indonesia, Prof Hadi mengatakan karena situasi dan kondisi terus mengalami perubahan disetiap tahunnya.

Perubahan tersebut kata dia diantara-nya dimungkinkan masih adanya pemburuan, kemudian isu masalah global warming atau pemanasan global dan selanjutnya kekurangan supplier misalnya air, lumpur dan sejenisnya yang kemudian hal itu membuat perilaku dari badak cenderung berubah.

“Sehingga perlu diadakan evaluasi tiap tahunnya dengan melihat jumlah dan indikasinya, naik atau turun secara statistik. Tadi kita diskusikan bersama-sama apa yang akan kita lakukan untuk menangani hal ini,” tuturnya saat dijumpai seusai kegiatan pada Rabu malam (20/7).

Bahkan jika mengutip kalimat Ketua YABI dalam diskusi ilmiah diacara tersebut kata Prof Hadi, Mesti melakukan segala gerakan yang bisa menaikan populasi badak atau malah jadi timbul kekhawatiran jangan-jangan badak ini sudah tidak mampu melahirkan lagi anak disebabkan terjadi potensi DNA yang sudah berbeda dengan keasliannya.

“Walaupun ada tetapi kita patut mencurigai hal itu secara keilmuan sehingga tujuan daripada yang kita diskusikan tadi memastikan mengenai jumlah badak ini sebenarnya kayak apa sih? Bukan tidak percaya kepada yang ada akan tetapi hal itu memastikan kembali perkembangannya,” papar Prof Hadi.

Masih kata Prof Hadi, Untuk selanjutnya melakukan kroscek atau tes DNA-nya di setiap individu.

“Ini saya kira adalah targetnya YABI ya dalam waktu dekat setidaknya harus memastikan itu dan melakukan diskusi dengan beberapa kelompok maupun instansi terutama dengan pemerintah termasuk dengan lembaga penelitian (reset) dengan NGO dan juga ditambah jika perlu ya dengan media atau para wartawan,” imbuhnya.

Pihaknya bersama seluruh tamu undangan dan narasumber yang hadir berjanji adanya visi, misi dan program terkait peningkatan populasi badak maka seyogyanya bisa berupaya 1 anak dalam 1 tahun minimal di 3 lokasi. Misalnya Ujung Kulon, Way Kambas dan DGS masing-masing 1 ekor.

Kendati demikian kata dia, Seluruh komponen harus mempunyai kesamaan visi, misi, metodologi, pandangan, target termasuk juga kesamaan hati.

“Nah ini tentunya menjadi tugasnya pengurus YABI di masa mendatang dengan berbagai macam upaya dan cara. Kegiatan ini pun sudah dalam langkah memulai menyamakan persepsi,” ucapnya.

Ia yang didampingi secara langsung Ketua YABI merasa sangat optimis dengan apa yang akan dilakukan oleh YABI.

“Iya, Kami dan semua yang hadir disini sangat optimistis YABI yang di Ketuai Pak Yansen bersama para pengurus dapat memikul amanah dan tanggungjawab yang memang tidak mudah ini. Mudah-mudahan YABI dengan kesamaan visi, misi dan persepsi dapat melahirkan ‘One Baby One Years’.” pungkasnya menutup pembicaraan. (Fik/Wa).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty − three =