Puluhan Hektare Lahan Pertanian Di Desa Cileungsi Ciawi Dapat Kucuran P3 Tgai.jpg
Read Time:1 Minute, 43 Second

CIAWI, PENAPUBLIK.COM – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air lrigasi atau disingkat P3-TGAI sebagai upaya mendukung kedaulatan pangan nasional sebagai perwujudan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik sebagaimana termuat dalam program nawa cita ke tujuh melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif di wilayah pedesaan.

Sedikitnya 4 Desa diwilayah Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang mendapat program P3-TGAI melalui Direktorat Jenderal Sumberdaya Air dari Kementerian PUPR tahun 2023 diantaranya Desa Jambuluwuk, Cibedug, Cileungsi dan Desa Pandansari.

Menurut Entis, Ketua pelaksana program P3AI tahun 2023 saat ini sedang merealisasikan pembangunan pondasi lahan irigasi diwilayah Kampung Cileungsi RT 06 RW 03, Desa Cileungsi.

“Sampai saat ini baru sekitar 75 persen pengerjaan pondasi dengan volume panjang 480 meter persegi dengan ketinggian variatif bahkan bisa mencapai 500 meter lebih. Adapun target pengerjaan selama 1 bulan,” tuturnya saat ditemui di Kantor Desa Cileungsi pada Kamis siang (11/5).

Adapun area pertanian yang teraliri lahan irigasi diwilayah tersebut masih kata Entis secara specifik itu sekitar 15 hektare.

Bahkan kata dia, Jika digabung dengan realisasi program P3AI tahun lalu bisa mencapai lahan seluas 35 hingga 40 hektare.

“Karena disini mah masih banyak lahan-lahan pertanian. Kalau yang tahun lalu blok bawah nah yang sekarang blok atasnya. Alhamdulillah 3 kali dapat program P3AI dengan pembagian wilayah di tahun pertama RW 04, tahun kedua RW 05 dan saat ini wilayah RW 03 tapi lokasinya sih masih sejajar ya,” papar Entis.

Pihaknya berharap dengan program tersebut manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar terutama oleh para petani.

Untuk pekerja di proyek tersebut dirinya melibatkan warga masyarakat lokal.

“Kami libatkan warga sekitar sebanyak 15 orang sebagai pekerja hanya saja kita atur atau roling tiap minggu secara bergantian. Kendalanya sih kalau cuaca hujan aja ya, Untuk tahapan selanjutnya tinggal finishing. Adapun nilai kontrak sama dengan Desa lainnya yang mendapat program ini sebesar Rp 195 juta dibagi dalam dua tahap.” tandasnya.

Alhasil, Proses pemberdayaan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan, dan pengelolaan jaringan irigasi dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai pelaksana kegiatan.

Reporter : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *