Sensasi Kopi Cibulao Puncak Soal Rasa Tak Kalah Dengan Yang Bermerk.jpg
Read Time:1 Minute, 40 Second

Cisarua, PenaPublik.com – Kopi Cibulao yang termasuk dalam wilayah Desa Tugu Utara dengan konsep konservasi hasil hutan bukan kayu dan pada tahun 2016 lalu secara Nasional mendapat pengakuan sebagai kopi terbaik melalui ajang Kontes Kopi Spesialiti Indonesia (KKSI) ke-VIII yang berlangsung di Takengon, Aceh.

Bagi anda penggemar kopi single original hasil produk lokal warga Puncak tersebut, Saat ini bisa mengunjungi Kedai Kopi Cibulao yang bertempat di Cabang Dinas Kehutanan Wilayah I atau gerai produk hasil hutan bukan kayu di Kampung Pasanggrahan No 69 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua tepatnya di sebrang Masjid Jami Al-Barokah.

“Luar biasa jadi kita menikmati single original kopi yang memang benar-benar hasil produk lokal dan kita wajib mencoba mencicipi-nya bukan hanya melalui media saja bahwa kopi Cibulao itu di Up selain punya prestasi, Akan tetapi kita bisa menikmati secara langsung gitu,” tutur Soni, Ketua UMKM Kecamatan Cisarua ditemui menjelang launching Kopi Cibulao pada Selasa sore (7/07).

Menurutnya, Dengan kehadiran kedai kopi Cibulao disekitar Pasar Cisarua ini setidaknya masyarakat harus mencoba dulu bahwa Puncak mempunyai produk lokal yang memang bisa bersaing secara nasional bahkan internasional.

“Setelah masyarakat kita sosialisasikan, selanjutnya bisa dilakukan promo-promo kepada wisatawan dari Jakarta atau dari manapun itu,” ucapnya.

Saat ditanya apakah hasil produk kopi Cibulao ini masuk dalam salah satu program UMKM, pihaknya mengatakan bahwa sudah masuk dalam program UMKM Kecamatan Cisarua.

“Iya kemarin sudah melakukan pelatihan tentang kopi dan kopi ini menjadi ikon pariwisata, Jadi ya Cisarua ini harus punya ikon pariwisata dari minuman yang mungkin bisa jadi daya tarik tersendiri karena kopi sekarang ini menjadi life style terlebih lagi kopi Cibulao ini sudah mendapat predikat terbaik di Asia Tenggara pada 2016 lalu,” paparnya.

Hal senada dikatakan Abas Helmy, Pengurus Desa Wisata di Bogor Selatan, Menurutnya pelaku pariwisata membutuhkan ikon seperti ini produk kopi lokal ini dibanding dengan kopi bermerk.

“Harga murah tapi tidak murahan, jadi masyarakat jangan takut minum kopi lokal dan rasanya pun gak kalah dengan kopi yang bermerk dan ini bisa menjadi ikon yang mendunia.” tandasnya.

Reporter : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 + seventeen =