Samisade Nyaris 1 Milyar Kades Jambuluwuk Minta Tolong Kepada Wartawan...begini Katanya.jpg
Read Time:2 Minute, 23 Second

PENAPUBLIK.COM – Meski sebagian besar dari masyarakat Kabupaten Bogor terutama kalangan dilingkup Pemerintahan mengenal Samisade sebagai sebuah singkatan dari kalimat “Satu Miliar Satu Desa”, sebuah gagasan Kepala Daerah yang memberikan tambahan “suplemen” anggaran agar akselerasi pembangunan di Desa dapat lebih cepat dan menumbuhkan efek peningkatan dibidang ekonomi.

Namun dilain konteks sebagai sebuah singkatan, Ternyata Samisade memiliki arti lain dalam sejarah, kata tersebut sudah muncul sejak hampir 1 abad yang lalu dan begitu populer pada jamannya.

Samisade yang jika dipisahkan menjadi dua kata yakni “Sami” dan “Sade”, maka kalimat tersebut merujuk pada sebuah konsep yang muncul dalam budaya Finlandia dan mengacu pada kesederhanaan dan kemurnian dalam desain, arsitektur, dan gaya hidup.

Konsep ini berasal dari kata Sami, yang berarti “Sederhana” atau “Bersih,” dan Sade, yang berarti “Alami” atau “Asli.”

Sami sade diterapkan dalam arsitektur dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu dan batu, serta menghindari desain yang terlalu kompleks atau berlebihan. Hal ini juga diterapkan dalam gaya hidup dengan menghindari barang-barang yang tidak diperlukan dan menghargai keindahan alami dalam kehidupan sehari-hari.

Sami sade menjadi populer di Finlandia pada tahun 1920-an dan 1930-an, saat arsitek Alvar Aalto mulai mengejar konsep ini dalam desain bangunannya. Aalto menggunakan kayu dan batu alami dalam desainnya, dan mencoba untuk menciptakan ruang yang sejalan dengan lingkungan alam di sekitarnya.

Sami sade juga diterapkan dalam desain produk, dengan menggunakan bahan-bahan alami dan menghindari desain yang terlalu kompleks. Beberapa perusahaan Finlandia yang terkenal dengan konsep ini adalah Iittala dan Marimekko.

Sami sade adalah sebuah filosofi yang mengutamakan kesederhanaan, kemurnian, dan harmoni dengan lingkungan alami. Ini menjadi sangat populer di Finlandia dan telah menjadi bagian dari budaya Finlandia. Konsep ini juga diterapkan dalam arsitektur, desain produk, dan gaya hidup, dengan tujuan menciptakan suasana yang sederhana, alami, dan indah.

Arsitektur Sami sade juga diterapkan dalam desain bangunan modern, dengan menggabungkan konsep ini dengan teknologi modern dan desain yang efisien.

Salah satu bangunan yang dikenal mengaplikasikan konsep arsitektur Sami sade adalah Paimio Sanatorium, yang didesain oleh arsitek Alvar Aalto pada tahun 1929-1933 di Paimio, Finlandia. Bangunan ini dibangun untuk menampung pasien tuberkulosis, dan menjadi salah satu contoh terbaik dari konsep arsitektur Sami sade.

Paimio Sanatorium by Alvar Aalto in Finland – wikipedia

Paimio Sanatorium memiliki desain yang sederhana dan minimalis, dengan penggunaan bahan-bahan alami seperti kayu dan batu. Bangunan ini juga diharapkan dapat menjadi bagian dari lingkungan alam di sekitarnya, dengan pemandangan yang indah dari luar dan dalam ruangan.

Aalto juga mengaplikasikan teknologi modern dalam desain bangunan, seperti pencahayaan yang baik dan sistem ventilasi yang efisien, sebagai bagian dari kesehatan pasien. Bangunan ini menjadi salah satu contoh terbaik dari konsep arsitektur Sami sade, dan menjadi bangunan yang dikenal di seluruh dunia.

Kembali tentang program besutan Bupati Bogor dengan nama SAMISADE, Lantas apakah program SAMISADE mengarah kepada konsep arsitektur Sami Sade yang dikenal sejak hampir 1 abad yang lalu itu ?

Penulis : Adeas
Editor : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × 1 =