0 20221219155700.jpg
Read Time:2 Minute, 24 Second

CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Tak Ada Gading Yang Tak Retak” merupakan sebuah peribahasa yang mengandung arti yang sangat dalam bahwa setiap hal atau sesuatu pasti memiliki kekurangan atau kelemahan seperti halnya kita sebagai manusia. Tidak ada manusia yang sempurna, setiap manusia pasti memiliki kekurangan.” sebuah tema ditampilkan dalam sebuah ajang silaturahmi sekaligus reuni 30 tahun dari sekumpulan orang yang tergabung dalam Paguyuban Alumni MTs Darul Qur’an Cisarua angkatan tahun 1992.

Kegiatan tersebut digelar diruang Aula Wisma Kementerian Agama (Wisma Tugu) Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Minggu (18/12/2022).

Selain kalimat “Tak Ada Gading yang Tak Retak” yang digagas para panitia reuni 30 tahun DQ 92, Ada pula kalimat yang mengandung pesan moral mendalam yakni satu ungkapan “Apapun warnamu yang sekarang, Dulu, Warna kita hanyalah Putih Biru”.

kH Cholilullah Guru Senior Saat Hadir Dan Berikan Wejangan Kepada Alumni DQ Tahun 1992 Pada Minggu (18/12/2022).

Menurut Asep Ahmad Syamsudin, Salah seorang perwakilan alumni DQ 92 sekaligus Koordinator Humas Paguyuban mengatakan bahwa jalinan silaturahmi selama 30 tahun kurang lebih itu senantiasa tetap berupaya dijaga dan dirawat.

Meskipun mungkin kata Asep diantara rekan-rekan lainnya masih ada yang sifatnya perkelas, Tetapi pada akhirnya harus melebur menjadi satu kesatuan yang utuh.

“Kami berharap tidak ada lagi ungkapan atau kalimat ini Kelas A, B, C dan D serta kubu-kubuan. Hari dan saat ini kita sudah meleburkan diri menjadi Paguyuban Alumni Darul Qur’an 92. Bahkan pada 2017 lalu yang pertama kita sudah pernah menggelar Reuni dan Temu Kangen 25 tahun kelulusan dari Darul Qur’an,” paparnya saat sambutan.

Ditempat yang sama, K.H, Drs, Cholilulloh, Guru senior dimana pernah menjadi Kepala Sekolah MTs Darul Qur’an pada masa-nya mengatakan sekaligus menghimbau kepada murid-muridnya agar senantiasa menjaga erat jalinan silaturahmi.

Dirinya hadir bersama guru dan rekan sejawat merasa tersanjung saat diundang oleh para panitia kegiatan Reuni 30 Tahun angkatan 92.

“Terima kasih atas undangannya ini sungguh satu kehormatan bisa hadir ditengah-tengah muridku dimana 30 tahun itu bukan waktu yang sebentar. Tetapi syukur alhamdulillah anak-anak sekaligus murid saya masih ingat terhadap guru-nya termasuk kami disini. Kami do’akan dan kita sama-sama berdo’a agar kita semua panjang umur dan sehat walafiat serta penuh keberkahan,” tutur Kiai Holil sapaan akrabnya.

Hal senada diungkapkan salah seorang guru senior yang juga mantan Kepala Sekolah MTs Darul Qur’an, Drs H. Yatin dalam sambutannya Ia mengapresiasi apa yang diupayakan dan dilakukan oleh para alumni DQ angkatan 92 tersebut.

“Kalian sungguh luar biasa masih ingat kepada kami. Salam sukses dan sehat selalu untuk seluruh alumni Darul Qur’an tahun 92. Tak ada gading yang tak retak dan kalimat lainnya ini sungguh menginspirasi. Do’a kami untuk yang pernah menjadi murid juga kami meminta do’a dari para alumni agar kami senantiasa istiqomah dalam menjalani hidup kedepannya terutama memohon kesehatan lahir maupun bathin. Mudah-mudahan Allah mengabulkan hajat kita semua. Aamiin.” pungkasnya penuh ekspektasi.

Reporter : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15 + nineteen =