CIAWI, PENAPUBLIK.COM – Aqman Rahmadillah (45) warga Kampung Tipar Desa Ciawi yang mengalami musibah kehilangan 1 unit motor merk honda beat dengan Nopol F 2201 EL diarea parkiran RSUD Ciawi pada Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WIB (16/3/2021), Saat ini mengalami trauma yang cukup mendalam, Pasalnya motor kesayangannya tersebut selama kurang lebih 3 (tiga) tahun belakangan ini menjadi teman setia disaat Ia mencari nafkah demi menyambung hidup bagi kedua (2) orang anak serta istrinya.
Kepada PenaPublik, Aqman menceritakan kronologis saat menuju RSUD, Kemudian memarkirkan motornya diarea yang berdekatan dengan Pos retribusi parkir yang dikelola Sentrypark, Namun malang, motor honda beat kesayangannya tersebut raib dibawa orang tak dikenal.
“Iya, Saya masuk ke RSUD itu kurang lebih jam 12 malem untuk daftar pisioterapy karena memang gak bisa online jadi harus dateng. Nah, Pas saya turun keparkiran saya kaget helm dan jaket tiba-tiba ada diatas meja, Padahal saya parkir motor dekat banget ke pos retribusi. Petugas jaga parkir cuma satu orang saat itu, Buat saya amat terasa janggal juga ya,” tuturnya pada Rabu petang (17/3).
Kemudian Ia bergegas menuju Polsek Ciawi untuk melaporkan berita kehilangan kendaraan roda dua yang sehari-hari dipergunakan untuk mencari nafkah menjadi tukang ojeg.
“Saya sempat bertanya kepada pihak vendor atau pengelola parkiran yaitu Pak Taufik, Tapi dia bilang tidak bisa memutuskan gimana-gimana-nya karena dari Perusahaan belum ada keputusan apa-apa. Kira-kira jam 9 saya ke Polsek Ciawi untuk melapor, Selain itu juga saya berangkat ke Adira Finance yang di Tajur untuk melapor juga ditemani saudara. Karena motor itu memang masih ada angsuran sebanyak 9 Bulan lagi,” paparnya.
Aqman berharap pihak pengelola parkir di RSUD Ciawi ada i’tikad baik dan mau ikut bertanggung jawab dengan kejadian kehilangan sepeda motornya tersebut. Karena, Ia mengaku setelah kehilangan motor kesayangannya itu, Secara otomatis berdampak pada ekonomi keluarga.
“Iya yang namanya musibah bisa terjadi pada siapa dan kapan saja. Tapi sejujurnya, Secara langsung ini berdampak pada ekonomi, yang sehari-harinya dipakai untuk ngojeg sekarang terpaksa berhenti. Kasian juga anak-anak dan istri dirumah, Untungnya mereka mau mengerti meskipun mungkin berat dirasakan apalagi kondisi pandemi covid seperti saat ini itu susah cari uang. Mudah-mudahan pihak pengelola parkir ada i’tikad baik atau setidaknya mau tanggung jawab dan memberikan solusi terbaik.” ungkapnya nyaris menitikkan air mata. (FIK/CIL).