CIAWI, PENAPUBLIK.COM – Program bantuan keuangan infrastruktur Satu Milyar Satu Desa (SAMISADE) tahun 2021 yang hanya ada di Kabupaten Bogor se-Indonesia saat ini
tengah direalisasikan sedikitnya oleh 9 Desa diwilayah Kecamatan Ciawi dimana sebelumnya 4 Desa sudah dalam tahap penyelesaian pengerjaan.
Pemerintah Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi salah satunya dari 9 Desa yang mendapat kucuran anggaran infrastruktur Samisade dipenghujung tahun 2021 dengan nominal Rp 969 juta lebih termasuk pajak.
“Iya kami akan membangun TPT sekaligus membuka akses dalam upaya mempercepat peningkatan ekonomi salah satunya dengan betonisasi jalan Kampung Bendungan RT 1 RW 03 yang tadinya terisolir dan kedepannya bisa dilalui oleh kendaraan roda empat,” terang HM. Ading Suherman, Kepala Desa Bendungan saat diwawancarai awak media pada Kamis pagi (16/12).
Ia menambahkan, Dalam proses pengerjaannya Ia memberikan intruksi kepada TPK Desa atau LPM agar melibatkan warga masyarakat setempat.
“Jalan sepanjang 213 meter persegi tetapi yang akan kita garap sekarang ini panjangnya 150 meter persegi sampai menunggu tahapan kedua, Kami libatkan warga masyarakat setempat dengan jumlah 20 orang,” urai-nya.
Namun demikian masih kata Ading, Sambil melihat kondisi, jika 20 orang tidak memadai maka akan dilakukan penambahan pekerja.
“Samisade ini kan seperti sebuah sinetron kejar tayang ya, maka kita harus benar-benar dalam pengerjaannya agar menunjang kepada tingkat perekonomian warga,” ujarnya.
Saat disinggung soal target pengerjaan samisade meski secepatnya, Dengan nada diplomatis Ia menjawab yakin atau tidaknya yang penting sudah melaksanakan sesuai perintah dan aturan yang ada.
“Saya sudah konsultasi bahkan menanyakan bagaimana kalau tidak tepat itu nanti bisa ada pertimbangan lain. Jika harus saling menyalahkan, Ya kenapa baru turun saat ini karena saya gak yakin kalau Desember ini akan selesai pengerjaannya,” kata Ading.
Sementara itu menurut Firdaus Hz, TPK Desa atau LPM Bendungan dirinya mengatakan akan tetap mendukung dan membantu program Pemerintah Desa dalam mengawal sekaligus mengawasi terkait pengerjaan samisade tersebut.
“Agar sesuai baik itu pengerjaan atau waktu yang ditentukan, Mudah-mudahan bisa selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dengan dibangunnya TPT ini kita akan membuka akses jalan sampai ke pemukiman di RT 01 itu bisa dikatakan terisolir,” tuturnya.
Bahkan kata Firdaus, Warga masyarakat sekitar jika urusan pembangunan atau menggunakan alat-alat berat itu harus menyediakan biaya operasional yakni upah sehingga menjadi lebih besar biaya-nya.
“Misalnya warga akan membangun rumah dengan budget 100 juta maka dia harus menyediakan anggaran Rp 150 juta untuk biaya angkut yang selama ini. Mudah-mudahan setelah dibuka akses nanti itu secara otomatis akan lebih mempermudah urusan warga.” pungkasnya. (FIK)