Tradisi Lebaran Pedagang Tahunan Di Ciawi Sampah Berserakan Hingga Ganggu Drainase.jpg
Read Time:2 Minute, 19 Second

CIAWI, PENAPUBLIK.COM – Jalur nasional tepatnya Jalan Raya Ciawi, Gerbang menuju kawasan Puncak pada saat malam diakhir Ramadhan menjelang Lebaran 1443 Hijriah nampak terlihat ramai oleh lalu lalang kendaraan baik roda dua maupun roda empat dan sejenisnya ditambah puluhan lapak PKL yang berjajar disepanjang jalan dari mulai perempatan simpang atau Pasar Ciawi hingga sebrang RSUD.

Warga masyarakat diwilayah dan luar Ciawi hilir mudik disekitar area tersebut hingga penutupan para PKL pada tengah malam.

Namun, Disiang hari Lebaran idul fitri disekitar area nampak menyisakan tumpukan sampah plastik dan sejenisnya hingga bahu jalan Raya dimana sampah-sampah itu bisa menyumbat aliran drainase sehingga terlihat mengganggu keindahan juga estetika lingkungan.

Kondisi demikian menjadi sorotan sejumlah kalangan atau warga Kecamatan Ciawi termasuk aktivis komunitas penggiat peduli lingkungan Kabupaten Bogor.

Kondisi Jalur Jalur Ciawi Dialam Takbiran Lebaran 1143 Hijriah Dipenuhi Pedagang Tahunan.

Menurut Maman Usman Rasidi S.H, M.H, Warga Banjarwaru sekaligus penasehat bidang hukum aktif di Komunitas Pepeling mengaku prihatin dan miris melihat banyaknya tumpukan sampah di pedestrian jalur Ciawi.

“Ya, Tadi siang saya liat sepanjang Jalur Ciawi jadi kumuh, kotor bahkan ada semacam pembiaran didalamnya,” ujar Maman yang juga aktif dalam lembaga konsultan hukum dan advokat Law Firm Rasidi and Partners.

Diketahui bersama kata Maman, Memang sudah menjadi tradisi setiap tahunnya di jalur tersebut mulai dari Pasar Ciawi hingga depan RSUD disulap menjadi pasar dadakan para PKL menjual berbagai macam pernak-pernik keperluan untuk berlebaran.

Namun kata dia, Kegiatan pasar dadakan tersebut ditutup seharusnya dilakukan pembersihan oleh para pedagang atau siapapun yang bertanggung jawab yang telah mengurus atau memberikan ijin kegiatan pasar tersebut.

“Kondisi ini terjadi dari tahun ke tahun, dimana pasca penutupan pasar, banyak tumpukan-tumpukan sampah yang di biarkan begitu saja terlebih diarea itu banyak sampah plastik,” tambahnya.

Dirinya berharap, Kepada pemerintah baik Desa maupun Kecamatan atau para pemangku kepentingan terkait yang memiliki kewenangan dan perijinan, Agar bukan hanya sekedar memberikan ijin semata namun juga harus memaksa bahkan memberikan himbauan kepada setiap pedagang untuk lebih memperhatikan serta peduli dengan lingkungan dimana mereka mencari rezeki.

“Bila perlu kawal secara khusus, guna memastikan agar mereka patuh dan taat terhadap pemerintahan setempat. Selain itu juga tetap menjaga kelestarian dan keindahan wilayah Ciawi ini,” pinta-nya penuh harap.

Sementara warga Ciawi lainnya mengatakan kegiatan seperti itu sudah terjadi bertahun-tahun bahkan adanya tumpukan sampah sudah seperti membudaya.

“Iya cari keuntungan tapi sampah ditinggalin begitu saja itu sih udah gak aneh lagi. Harusnya ada teguran dari Pemerintah Kecamatan Ciawi terutama Pol PP ya,” ungkapnya.

Ditempat berbeda Sutisna, Camat Ciawi, Saat ditanya terkait perijinan Ia mengaku l tidak ada ijin bahkan Ia bersama Muspika Ciawi menyebut sebelumnya diberikan himbauan dan larangan tidak boleh berjualan disepanjang jalan Nasional tersebut.

“Iya tak ada ijin kang dan besok mau dibenahi serta dibersihkan sampahnya kita sudah koordinasi dengan DLH.” tandasnya. (FIK).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

12 + 2 =