Penapublik 20220802161929.jpg
Read Time:1 Minute, 56 Second

BOGOR, PENAPUBLIK.COM – Berdayakan ibu rumah tangga mahasiswa KKNT  LLDIKTI IV Desa Bagoang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, membuat tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) tepung yang merupakan olahan dari tanaman singkong atau ubi kayu yang diproses sedemikian rupa.

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari proses observasi yang dilakukan selama satu minggu,
yang mana meliputi potensi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan sosio kultur yang ada di desa Bagoang.

Dan keputusan pemberdayaan ibu rumah tangga dengan membuat MOCAF ini, karena melihat sumber daya alam yang ada, kontur tanah dan pertanian yang memiliki potensi produksi banyak pada tanaman singkong (Ubi kayu).

Desa Bagoang merupakan salah satu Desa yang terdampak banjir pada september 2021 lalu.

Dampak tersebut berakibat pada saluran irigasi menuju Desa Bagoang dipenuhi sedimen dan terjadi pendangkalan, sehingga air tidak dapat mengaliri pesawahan warga Desa Bagoang. masyarakat yang bertani (sawah) harus putar haluan, yang awalnya menanam padi menjadi menanam tanaman darat, dan singkong ini menjadi salah satunya.

Fadil Haryo Wicaksono, Salah seorang mahasiswa jurusan Hukum Universitas Ibn Khaldun Bogor, sekaligus koordinator bidang sosial pada kegiatan KKN Tematik mengutarakan bahwa kelompoknya akan melakukan audiensi kepada pihak Pemerintah ihwal permasalahan tersebut.

“Dalam waktu dekat, kita akan melayangkan surat audiensi, hal ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi kepada Pemetintah agar segera melakukan investigasi dan menyelesaikan permasalahan terkait hal itu,” kata Fadil.

Hal senada dikatakan Aprilia Zahrah, mahasiswi fakultas Agroteknologi di Universitas Djuanda Ciawi Bogor menuturkan bersama rekan-rekannya akan berupaya memberikan stimulan khususnya kalangan ibu rumah tangga untuk melakukan inovasi baru dalam pemanfaatan sumber daya singkong yang melimpah ruah.

“Iya ini juga sebagai upaya menjaga ketahanan pangan khususnya di Desa Bagoang. Kita berharap MOCAF bisa menjadi produk UMKM di Desa ini,” ucapnya.

Sementara itu menurut Mohammad Rizky Apriliana, Mahasiswa dari kampus STISIP Syamsul ‘Ulum Sukabumi mengatakan bahwa upaya tersebut merupakan langkah pemberdayaan masyarakat.

“Masyarakat indonesia ini tidak pernah kehilangan ide kreatif, terkhusus dalam hal inovasi pangan dengan menggunakan bahan yang ada di sekitar, mereka hanya perlu sentuhan khusus dan support dalam pengembangannya, supaya ide-ide kreatif itu bisa bernilai ekonomis sehingga dapat mendompleng pertumbuhan ekonomi masyarakat.” tandasnya.

Sekedar diketahui, KKN TEMATIK ini di inisiasi oleh LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah IV, terdiri dari 106 Perguruan Tinggi, dan diikuti kurang lebih dari 500 mahasiswa se-Jabar – Banten lalu disebar di 30 Desa di Jawa Barat dan Banten. (Azzam/Fik).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five + 20 =