2023 11 21 00 42 22.png
Read Time:1 Minute, 53 Second

CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Para demonstran yang tergabung dalam Serikat Pekerja Indonesia (SPIN) menggelar unjuk rasa hingga sore menjelang petang masih bertahan di pelataran Taman Wisata Matahari (TWM) Puncak. Sementara itu para aparat gabungan pun nampak terlihat masih berjaga-jaga, Pada Selasa (21/11/2023).

Saat tim PenaPublik menjumpai Edi Purwanto, S.H, Ketua Serikat Pekerja Indonesia (SPIN) ia dan rekan-rekannya mengaku akan tetap melakukan unjuk rasa sesuai dengan rencana semula hingga tuntutan kepada pihak manajemen TWM bisa diakomodir.

Menurutnya tuntutan tersebut saat ini berjumlah untuk 80 orang dengan perkiraan nominal di angka 100 juta perorang.

Sekedar diketahui kata Edi, 80 orang yang belum dibayar upahnya tersebut rata-rata berdomisili warga lokal atau dekat dengan TWM termasuk warga Desa Leuwimalang dan Cilember, Kecamatan Cisarua.

“Memang tadi udah sempet ketemu dengan perwakilan perusahaan, tapi dia tidak ada perubahan angka sedikitpun sesuai dengan penawaran diawal, padahal kita hanya nuntut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sementara penawaran perusahaan itu nominalnya di angka 17 sampe dengan 25 jutaan itu kan masih jauh ya,” terangnya.

Pihaknya pun telah mendengar bahwa saat ini TWM sudah diakusisi oleh pihak Taman Safari Indonesia (TSI).

“Iya justru itu namanya sudah dijual berarti kan punya duit dong, makanya kami minta ke pihak manajemen TWM tolong penuhi dulu hak-hak karyawan yang 80 orang ini. Jika tidak, maka kita akan terus demo,” tegasnya.

Edi Purwanto S.H, Ketua Serikat Pekerja Indonesia (SPIN) Saat Diwawancarai Wartawan.

Ditempat terpisah, Teja, Salah seorang warga Desa Cilember mengaku terkait permasalahan tersebut tidak akan ikut campur.

Namun demikian kata dia, Jika mengacu pada undang-undang yang berlaku dan adanya satu penghargaan bahwa karyawan itu orang lingkungan sekitar, dimana ikut andil membesarkan TWM dari awal beroperasi hingga sekarang.

“Yang jelas teman-teman karyawan sebagian besarnya adalah masyarakat lingkungan sekitar yang notabene bukan tidak percaya pada perusahaan, tetapi hanya ingin disesuaikan dengan apa yang mereka tuntut,” tutur Teja via pesan Whatsapp-nya pada Selasa sore (21/11).

Saat ditanya soal TWM yang saat ini akan diakuisisi oleh Taman Safari Indonesia (TSI), Ia membenarkan hal tersebut sesuai informasi yang didapat.

“Menurut informasi sih sudah di akuisisi, makanya pesangon yang diberikan sebagian besar sudah dapet. Yang demo hari ini kan pengen sesuai dengan aturan undang-undang dan ada beberapa hal yang mereka tagih.” tandasnya. (FIK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 − 11 =