BOGOR, PENAPUBLIK.COM – Dana Desa yang menjadi dambaan sejak lahirnya UU Desa Nomor 06 Tahun 2014, sempat jadi primadona dalam urusan pembangunan infrastruktur di kawasan pedesaan, selain meningkatnya Index Pembangunan Desa, terutama dalam kondisi Infrastruktur. Dana Desa juga sangat berperan sebagai bagian upaya Pemerintah Pusat mendorong perekonomian Nasional.
Namun sejak munculnya kebijakan-kebijakan sepanjang tahun keramat selama pandemi Covid-19, urusan infrastruktur digeser oleh kebutuhan penanganan pandemi hingga lebih dari 50% total anggaran yang diterima untuk dikelola Pemerintah Desa itu terus tergerus.
Seolah datang diwaktu yang tepat, berkurangnya porsi Dana Desa tersebut juga diiringi dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Bogor atas program unggulannya yakni SAMISADE atau Satu Miliar Satu Desa, Jelas dari namanya sudah dapat menggambarkan bahwa Pemkab Bogor mengucurkan dana cukup besar untuk memberikan setiap Desa yang ada diwilayah-nya nilai uang yang fantastis.
Sebanyak Rp. 318 Miliar ditabur ke 39 Kecamatan dengan 356 Desa dan target 545 lokasi pembangunan di tahun 2021, dengan prioritas didedikasikan mengurusi infrastruktur.
Saat ini mulai dirasakan adanya kemungkinan di tahun 2023 tidak ada lagi status pandemi dan meyakini urusan infrastruktur dapat disentuh dengan lebih leluasa, apalagi ditambah program SAMISADE tersebut.
Namun ada fakta bahwa saat ini Pemkab Bogor tengah dirundung panasnya kasus yang diawali dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ade Yasin, Bupati Bogor.
Kasus terkait dugaan pemberian suap terhadap proses audit dan melibatkan beberapa orang yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka, menekan popularitas program SAMISADE sebagai kebijakan Bupati yang sempat diapresiasi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar (Gus Halim).
Saat itu Gus Halim tengah berada di acara Indonesia Forward, Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) dan Percepatan SDGs Desa di Kabupaten Bogor, yang disiarkan secara live di CNN Indonesia, Pada Kamis (18/11/2021).
“Saya selalu sampaikan ke desa-desa agar membuat perencanaan dan pembangunan Desa berdasarkan kebutuhan berdasarkan data bukan keinginan. Sekarang dicontohkan Bupati Ade Yasin (Bupati Bogor) ini dan harus menjadi contoh untuk desa-desa lain,” tutur Gus Halim, dikutip dari keterangan pers resminya, Kamis (18/11/2021).
Sementara Ade Yasin Bupati Bogor saat itu memaparkan bahwa, program Samisade telah berhasil menghapus sebanyak 41 Desa tertinggal dalam satu tahun.
“Diharapkan Samisade tak hanya menghapus Desa tertinggal, tapi juga mendorong Desa dari status berkembang menjadi maju.” tandasnya. (Redaksi).