CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Pemerintah Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua menggelar 3 agenda sekaligus diantaranya Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) perubahan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) Dana Desa tahun 2022, Musyawarah Desa (Musdes) Ketahanan Pangan dan Hewani (20 persen dari Dana Desa) serta sosialisasi program penanganan covid-19 atau PPKM yang 8 persen dari Dana Desa tahun 2022.
Kegiatan tersebut digelar diaula Kantor Desa pada Kamis (11/8).
“Memang secara teknis potensi yang paling besar di Desa Leuwimalang yakni bidang pertanian dan budi daya damami,. Disini perlu ada kolaborasi dan berbagai usulan dari para Ketua RT/RW serta kelompok tani juga warga masyarakat,” ujar Tirta mewakili penyuluh UPT Pertanian.
Ditempat yang sama, Yayan Nuryana, Kepala Desa Leuwimalang mengatakan bahwa ketiga agenda tersebut perlu disampaikan kepada warga masyarakat sebagai bukti transparansi publik.
Untuk itu bersama BPD dan lembaga lainnya kata Yayan, Pihaknya menerima berbagai usulan dari tiap wilayah RT dan RW agar kesinambungan program pemerintah tetap berjalan sesuai agenda.
“Untuk diketahui jumlah KPM BLT dari Dana Desa waktu tahun 2021 yang lalu berjumlah 80 orang dan sekarang berjumlah 111 sesuai dengan Perbup dan hasil Musdesus perubahan yang hari ini kita gelar serta dilaksanakan,” terangnya saat ditemui seusai kegiatan Musdes.
Sementara itu Iman Sukarya, Pendamping Desa Kecamatan Cisarua mengaku untuk program Ketahanan Pangan (Hewani dan Nabati) memang baru akan dimulai di tahun 2022 ini.
Menurutnya, Desa Leuwimalang memiliki potensi cukup besar salah satu diantaranya yakni lahan pertanian dan peternakan serta perikanan masih tersedia, Besar kemungkinan program tersebut akan efektif jika dijalankan dengan baik dan benar sesuai peruntukkannya oleh Pemerintah Desa.
Masih kata Iman, Program ketahanan pangan diantaranya bidang hewani dan nabati di Desa seluruh Indonesia sudah ditetapkan anggarannya yakni sebesar 20 persen dari Dana Desa tahun 2022.
“Sehingga di tahun 2023 hal itu seakan mimpi menjadi kenyataan dari sektor pertanian dan perikanan. Kemudian untuk para ibu-ibu rumah tangga ditiap RT disosialisasikan sekaligus disiapkan juga pekarangan pangan lestari, Sementara Pemdes menyediakan media atau sarana-nya, bibit-nya. Jadi seperti menanam cabe rawit, bawang daun atau istilah lainnya dapur hidup. Potensi peternakan atau perikanan pun berpotensi sebagai program Ketahanan Pangan.” pungkasnya. (Fik)