Potensi Lahan Perkebunan Ini Bentuk Perhatian Kades Pasir Angin Megamendung.jpg
Read Time:1 Minute, 39 Second

MEGAMENDUNG, PENAPUBLIK.COM – Potensi lahan perkebunan dan eksistensi program yang berkaitan dengan pangan, H. Endang Setiawan, Kepala Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor mengaku melihat potensi tersebut masih bisa dikembangkan diwilayah yang Ia pimpin.

Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan adanya geliat Kelompok Tani (KT) atau Kelompok Wanita Tani (KWT) yang masih terlihat eksis di Desa Pasir Angin.

Ditunjang juga dengan sumber daya alam yang masih tersedianya lahan yang belum termanfaatkan.
Salah satu yang disoroti adalah lahan-lahan garapan alias tanah pemerintah yang dikuasai oleh penerima sebagai Hak Guna Pakai.

Namun demikian, Dirinya menyayangkan tanah potensial yang ada diwilayah Desa Pasir Angin tersebut banyak digarap oleh orang luar dan diakui kadang penggarapnya tidak ia kenal.

Uniknya lagi, Ia menganalogikan bahwa penggarap itu ada tiga (3) jenis.

“Ya, Sedikitnya ada tiga penggarap kalau di sini, Penggarap berdasi, penggarap asli dan penggarap berdaki,” ujar Endang Setiawan yang saat ini terhitung sudah 2 periode menjabat Kades Pasir Angin.

Uniknya kata Endang bahwa yang disebut “penggarap berdasi” itu mereka yang datang berdasi dan memiliki uang hingga akhirnya mendapatkan hak garap dari Pemerintah.

Penggarap Berdasi menurutnya tidak bersentuhan langsung dengan urusan berkebun ataupun pemanfaatan di lahan tanah yang ada.

“Kalau berdasi misalnya, orang luar datang berdasi rapih punya uang tuh, yang dikejar surat hak garap. Udah gitu orang lain yang ngebun, makanya banyak tanah garap yang
terbengkalai karena ga ada yang ngebun,” paparnya.

Disisi lain, Dirinya merasa prihatin terhadap penggarap Berdaki, Ia mengaku optimis bahwa kedepan potensi itu bisa disentuh lebih lagi sehingga bermanfaat bagi warga Desa.

“Maka-nya yang kasihan itu Penggarap Berdaki, dia cuma sekedar menggarap tanpa memiliki hak yang jelas tuh, kadang udah puluhan tahun ngegarap disitu. Harusnya tanah garapan itu yang kuat penggarap berdaki,” ucapnya.

Tidak dijelaskan lebih lanjut tentang yang ia sebut sebagai Penggarap Asli, Namun dari hal tersebut sudah jelas bahwa ia ingin menjelaskan adanya potensi yang cukup untuk urusan terkait program-program seperti ketahanan pangan yang saat ini tengah digalakkan Pemerintah Pusat.

Reporter : Adeas/One
Editor : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 + 2 =