Jembatan.png
Read Time:1 Minute, 29 Second

TAMANSARI, PENAPUBLIK.COM – Proyek pembangunan jembatan di Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari mangkrak. Pasalnya anggaran DPUPR Kabupaten Bogor tahun 2023 hingga saat ini belum ada pengerjaan lagi oleh pihak kontraktornya.

Pantauan dilokasi, proyek jembatan yang dikerjakan oleh PT. Chikal Bakal Mandiri dengan konsultan pengawas PT. Nasuka Putra dengan anggaran senilai Rp 3,4 miliar tahun 2023 tersebut, beralaskan papan yang membahayakan terlebih saat warga melintas dengan kendaraan roda dua bahkan belum bisa dilalui kendaraan roda empat.

Menurut Lulu Rukmana, Kepala Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, mengaku sudah menanyakan kepihak UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Wilayah III DPUPR Kabupaten Bogor, dan akan diteruskan di tahun 2024 ini.

“Untuk jembatan yang ada di Desa Sukaresmi kita sudah menanyakan ke UPT jalan dan jembatan. Menurut informasi soal itu akan diteruskan tahun ini juga. Kami berharap supaya cepat selesai dan masyarakat dapat beraktifitas kembali. Kami sudah sounding ke Kecamatan Tamansari, ke bagian ekbang juga sudah menyampaikan insya Allah tahun 2024 ini akan dilanjutkan kembali,” jelasnya.

Pihaknya berpesan kepada masyarakat untuk menunggu dan bersabar, karena pembangunan jalan tersebut sumber anggarannya dari Kabupaten Bogor bukan dari anggaran Desa.

Sementara itu Ebed, Salah seorang warga RT 4 RW 13 Desa Sukaresmi, mengaku merasa sangat dirugikan akibat mangkraknya pembangunan jembatan tersebut.

“Warga sangat dirugikan sekali, dulu saya berjuang supaya ada jembatan penyebrangan khususnya bagi kampung dan warga disini, sekarang dibangun tapi malah terbengkalai,” ungkapnya pada Selasa (11/6).

Ia dan warga lainnya merasa khawatir ada kejadian seperti dulu di jembatan bambu itu ambruk dan tidak mau terulang lagi itu.

Menurutnya jembatan diwilayah tersebut sangatlah penting untuk mobilisasi dan aktivitas warga. Bahkan warga dari luar Sukaresmi melintas diarea ini.

“Harapan saya harus secepatnya di kerjakan, jangan sampai ditunda-tunda. Jalan ini sangat dibutuhkan sekali, karena disini banyak pengusaha kecil, pengrajin sandal, sektor pertanian pun cukup terhambat.” tandasnya. (FIK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty + twenty =