CIAWI, PENAPUBLIK.COM – Saat melihat sampah berserakan disekitaran lampu merah depan Pasar Ciawi, Sekumpulan mahasiswa dan mahasiswi yang tergabung dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2022 (PMM) berkolaborasi dengan perwakilan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Djuanda serta aktivis Penggiat Pelestari Lingkungan (Pepeling) Kabupaten Bogor menggelar aksi spontanitas gerakan memungut sampah dipertigaan lampu merah tepatnya depan Pasar Ciawi yang merupakan Jalur Nasional Jalan Raya Puncak, pada Sabtu (10/12/2022).
Sekedar diketahui, Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2022 (PMM 2) merupakan sebuah program pertukaran mahasiswa dalam Negeri selama 1 (satu) semester yang akan mengajak para mahasiswa penerus Bangsa, Untuk mendapatkan pengalaman belajar di Perguruan Tinggi (PT) terbaik di seluruh Indonesia.
Melalui program tersebut, Mahasiswa akan mendapatkan pengakuan kredit hingga 20 SKS. Selain itu juga para mahasiswa dapat merasakan secara langsung keberagaman budaya Nusantara, baik secara tertulis maupun praktik.
Dilokasi aksi spontanitas memungut sampah disekitar depan Pasar Ciawi tersebut nampak terlihat antusiasme ditunjukkan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam PMM.
Menurut Ruben salah seorang perwakilan mahasiswa PMM dari Universitas Jambi, Dirinya mengatakan bahwa kurangnya kesadaran warga sekitar Pasar untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Kondisi tadi disekitaran depan Pasar lumayan kotor ya, kurangnya kesadaran warga setempat untuk buang sampah pada tempatnya. Karena sekecil apapun penumpukan sampah akan sangat berdampak,” ujarnya saat ditemui PenaPublik seusai aksi pada Sabtu (10/12).
Hal senada diungkapkan, Mutaharah, Mahasiswi Universitas Negeri Makasar (UNM) melihat kondisi sampah di sekitar Pasar Ciawi sangat mengkhawatirkan mengingat dekat dengan Jalan Raya yang juga Jalur Nasional.
“Agak mengkhawatirkan sekali, apalagi lokasinya strategis dekat dengan Jalan Raya sehingga kita perlu membuka diri untuk peduli dengan adanya tumpukan sampah berbagai jenis. Kemudian dari situ kita berdiskusi dengan DPL Modul Nusantara untuk melakukan gerakan kontribusi sosial berupa aksi memungut sampah, ya sedikit banyaknya memberi kesan nyaman,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, Sesuai Modul Nusantara dimana salah satunya ada modul kontribusi sosial sehingga diadakan aksi kepedulian lingkungan sekitar khususnya terkait sampah.
“Jadi di PMM itu ada namanya Modul Nusantara dimana salah satunya adalah Kontribusi Sosial, Nah di kelompok kami ini lebih cenderung kepedulian di lingkungan sekitar khususnya kepedulian kita terhadap sampah ternyata masih cukup rendah. Kita berharap dengan aksi ini paling tidak masyarakat tergerak untuk bisa peduli terhadap lingkungan sekitarnya,” harap Mutaharah.
Sementara itu Vikri, Salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Djuanda Ciawi yang ikut aksi mengapresiasi rekan-rekan mahasiswa yang tergabung dalam PMM dimana hal tersebut sebagai bentuk perhatian dari mahasiswa-mahasiswi dari luar Provinsi yang berkunjung ke pulau Jawa selama pertukaran ini.
Ia berharap khususnya yang ada di Kampus Unida dan warga setempat merasa tersentuh saat melihat aksi yang ditunjukkan rekan-rekan dari PMM.
“Iya saya lihat mahasiswa dari luar pulau Jawa aja peduli dengan sampah disekitar sini, Sementara kita yang setiap hari ada disini masih cuek. Sejujurnya malu juga ya dengan perhatian mereka dari PMM, Mudah-mudahan rekan yang ada di Unida bisa mencontoh gerakan atau aksi positif tersebut dan kedepannya bisa bareng-bareng turut memberikan solusi untuk Pemerintah setempat dalam permasalahan sampah.” pungkasnya penuh ekspektasi. ( Fik/Wa).